SURABAYA, KANALINDONESIA.COM : Kabar duka menyelimuti civitas akademik Universitas Airlangga (UNAIR). Rektor periode 1993-1997 Prof dr H Bambang Rahino Setokoesoemo tutup usia pada Selasa (24/5/2022) sekitar pukul 19.50 WIB di RS Husada Utama Surabaya.
Ucapan duka cita mengalir kepada sosok yang merupakan Guru Besar FK UNAIR dalam Bidang Ilmu Anatomi Histologi. Salah satunya Prof Dr Suparto Wijoyo, Guru Besar Sekolah Pascasarjana UNAIR.
Dia menyebut, Prof Bambang Rahino telah membawa perubahan dan warna kecendekiawanan di UNAIR. Prof. Suparto mengenang pada masa kepemimpinan almarhum, dirinya sedang menempuh pendidikan magister dan daftar program doktor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat itu atmosfer keilmuan dibangun penuh dedikasi dan layanan pendidikan sangat prima pada zamannya. Salah satunya adalah program beasiswa.
“Berapa ribu mahasiswa yang menikmati program beasiswa di masa beliau, tentu akan selalu mengenang dan memberikan doa terbaiknya bagi almarhum,” lanjutnya.
Prof Suparto Wijoyo turut mendoakan almarhum Prof Bambang Rahino, sang semburat cahaya dari timur, selaksa alunan lagu.
“Bang-bang wus rahino, bang-bang wus rahino, srengengene muncul, muncul, muncul, sunar sumamburat. Pengabdian beliau tentu menjadi jalan cahaya bagi kami,” pungkasnya.
Rektor UNAIR Prof Dr Muhammad Nasih juga menyatakan duka citanya. a Prof Bambang Rahino telah banyak berjasa dan berkontribusi besar kepada kampus yang dikenal dengan mottonya Excellence with Morality, termasuk dalam pengembangan UNAIR sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia. Sebut saja di antaranya perluasan kampus C di wilayah Mulyorejo, yang kini telah berubah menjadi pusat administrasi dan akademik UNAIR.
“Segenap keluarga besar Universitas Airlangga turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga almarhum khusnul khotimah,” ujarnya.
Untuk diketahui, Prof Bambang Rahino lahir di Surabaya 19 April 1935, lulus dokter pada Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR pada tahun 1962, lalu meraih Brevet Ahli Anatomi Histologi di FK UNAIR tahun 1970.
Dalam perjalanan pendidikannya, Prof Bambang Rahino sempat mengenyam pendidikan Post Graduate Course in Anatomy, Portland Medical School, Oregon, USA. Kemudian dikukuhkan menjadi Guru Besar FK UNAIR dalam Bidang Ilmu Anatomi Histologi dengan pidato pengukuhan bertajuk Masalah Pengaruh Lingkungan pada Perkembangan Embrio.
Semasa hidupnya, beberapa jabatan struktural yang pernah diemban oleh Prof Bambang Rahino. Antara lain diawali pada tahun 1968 hingga 1979 sebagai Kepala Bagian Anatomi Histologi FK UNAIR, Ketua Jurusan Umum Kedokteran Dasar Umum FK UNAIR 1980-1993, lalu menjabat sebagai Rektor UNAIR periode 1993-1997. Prof Bambang Rahino juga pernah menjadi Anggota DPR-RI pada periode 1997-1999.
Di bidang organisasi, suami dr. Hj. Retno Astoeti Soetanti itu juga aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sejak tahun 1962, termasuk juga pada Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAA) sejak tahun 1970 serta pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. (Sit)