
SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Memperingati Hari Pahlawan 10 November, secara perdana Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya di masa pandemi Covid-19 melaksanakan upacara Hari Pahlawan secara Langsung.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 mengakibatkan dua tahun ke belakang ini Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melaksanakan segala sesuatunya secara virtual, tak terkecuali upacara bendera.
Guna memperingati Hari Pahlawan, untuk pertama kalinya Untag Surabaya melangsungkan upacara bendera secara langsung pada Rabu pagi 10 November 2021 di Lapangan Parkir Utara Untag Surabaya.
Terdapat hal yang menarik perhayian, di mana para peserta upacara mengenakan pakaian daerah dan pakaian pejuang.
Dalam pelaksanaannya, dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Untag Surabaya mengikuti rangkaian upacara dengan khidmat.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA, CPA yang mengenakan pakaian adat Bali, menjadi Inspektur Upacara dan menyampaikan pesan perjuangan pahlawan Indonesia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Dalam hal ini, kita sebagai masyarakat Indonesia yang juga sebagai penerus bangsa kiranya dapat meneladani dan mengambil nilai-nilai kepahlwanan, serta mencontoh semangat juang para pahlawan,” ujar Prof. Nugroho.
Ada pula kutipan pidato dari Bung Karno yang disampaikan oleh Prof. Nugroho, “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
Tidak hanya itu, amanat dari Menteri Sosial RI – Tri Rismaharini turut disampaikan oleh Prof. Nugroho yang memaparkan bahwa meski Indonesia mengalami penjajahan panjang dan gagal dalam merebut kemerdekaan, para pendiri bangsa Indonesia tetap membangun identitas bahwa seluruh masyarakat Indonesia bersaudara, sebangsa, dan setanah air.
Lebih lanjut saat upacara Prof. Nugroho menegaskan, masyarakat Indonesia harus kuat dalam menyatukan bangsa seperti slogan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kita harus lebih maju dari tahun sebelumnya, kita harus buktikan kepada dunia kalau bersama kita bisa meneruskan cita-cita para pahlawan,” tegasnya sembari menutup pembacaan amanat Menteri Sosial.
Sementara itu, bendahara YPTA Surabaya – J. Subekti, SH., MM. turut hadir menyampaikan ‘Kilas Sejarah Hari Pahlawan’ dengan mengenakan pakaian pejuang.
“Kita harus mengikuti semangat patriotik arek-arek Suroboyo. Tumbuhkan jiwa patriotisme di dada,” kata Subekti.
Kemudian Subekti juga menekankan bahwa jiwa patriotisme ini ditandai dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada tanah air, mempunyai semangat berjuang dan tidak takut untuk berkorban, serta pantang menyarah.
“Mudah-mudahan kilasan sejarah ini membakar semangat kita supaya lebih giat dalam berkarya untuk mengisi kemerdekaan dan menyongsong Indonesia maju,” pungkas Subekti. Ady