Penyebab Gagal Ginjal Akut adalah Intoksikasi Obat

- Editor

Kamis, 24 November 2022 - 22:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Mohamad Syahril sebagai Juru Bucara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mengungkapkan penyebab kasus gagal ginjal akut yang menyerang 324 anak di Indonesia adalah Intoksikasi atau keracunan pada makanan dan obat

Menurutnya, hingga saat ini penelitiannya masih terus berlangsung. Karena untuk sampai pada kesimpulan final, membutuhkan waktu yang panjang. Namun untuk kasus ini,
dipastikan penyebab utamanya adalah intoksikasi kendati secara medis, gagal
ginjal dapat juga disebabkan oleh faktor lain.

“Apakah saat ini Kemenkes melakukan penelitian, iya. Namanya case control
study. Jadi ada 90 kasus normal yang diteliti, sementara kasus yang sakit 30. Saat ini sudah 50 persen terkumpul. Untuk saat ini masih dilakukan penelitian sekitar 100an obat. Tentu saja secara ilmiah nanti, kita ingin mendapatkan hasil atau kesimpulan yaitu ada kaitannya antara gagal ginjal dengan intosikasi etilen glikol dan dietilen glikol,” jelas M Syahril pada diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Perkembangan Hasil Penelitian Obat Mengandung EG dan DEG pada Kasus Gagal Ginjal Akut” pada Kamis (24/11/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Syahril juga menuturkan bagi pasien yang sudah dinyatakan sembuh, secara teori akan sembuh total dan tidak akan berpotensi mengalami gejala atau keluhan kesehatan di waktu yang akan datang.

“Kenapa sebagian anak kok tidak kena walaupun pernah minum obat yang sama. Memang satu faktornya adalah kadar yang diminum dan juga lama periodemengkonsumsi obat tersebut. Untuk anak yang sudah sembuh masih dalam pemantaun kami (Dinkes-red). Kalau menurut teori, bahwa keracunan ini jika sudah diatasi, maka pasien dapat sembuh total. Tidak ada gejala-gejala sisa,” katanya.

Ia menuturkan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Indonesia
mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan, kasus yang dikenal dengan istilah Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) ini tidak menunjukan adanya penambahan selama dua pekan terakhir.

“Kami informasikan bahwanya kita sangat bersyukur karena sejak dua minggu lalu sampai sekarang, tidak ada lagi penambahan kasus,” kata Syahril.

Dalam kesempatan diskusi tersebut, Syahril menyebutkan, Kemenkes mencatat terdapat total 324 kasus GGAPA pada anak dengan rincian sebanyak 313 pasien dinyatakan sembuh. Namun kasus GGAPA yang menyebar hingga ke-27 provinsi di Indonesia ini menyisakan 11 kasus yang terdapat di 3 provinsi. Adapun ketiga provinsi tersebut yakni DKI Jakarta dengan total 9 kasus yang dirawat di RSUPN Cipto Mangungkusumo, Kepulauan Riau 1 kasus, Sumatera Utara 1 kasus.

“Hingga saat ini kasus gangguan ginjal akut pada anak yang masih dirawat tersisa 11 orang. Ini merupakan upaya bersama di mana angka penambahan tidak ada dan angka kematian juga tidak ada lagi. Yang ada adalah angka kesembuhan,” tutur Syahril.

Syahril berharap, pasien GGAPA pada anak yang masih dirawat di RSCM dapat sembuh kembali setelah pemberian obat antidotum atau penawar pemberian fomepizole.

Dikatakannya, meski anak telah dinyatakan sembuh, menegaskan, Kemenkes melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) masih melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan selanjutnya. Pmerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan pemantauan.

“Kita terus kontrol untuk melihat perkembangannya, mungkin ada suatu efek-efek atau masalah-masalah kesehatan selanjutnya,” ucapnya.

Gagal Ginjal Bukan Kasus Baru

Syahril juga memaparkan, kasus gagal ginjal akut bukan baru di Indonesia. Namun baru ramai dibicarakan sekarang, yakni pada pertengahan bulan Agustus setelah dilakukan penyelidikan terkait adanya pencemaran atau impuritis dari pelarut obat penurun panas yakni Etilen Glikoll (EG) dan Dietilen Glikol (EDG).

Kasus ini menyeruak, lanjut Syahril, setelah dilakukan penyelidikan bahwa ada kemungkinan pencemaran atau impuritis dari pelarut yang biasa digunakan pada obat sirup tersebut. Penggunaan pelarut tersebut melebihi ambang batas yang ditentukan.

“Dengan cepat kita kerjasama dengan IDAI, IDI dan profesi kedokteran lain, kita menyisir dan menemukan kemungkinan-kemungkinan itu. Nah pengalaman ini akan membuat kita respon cepat terhadap hal-hal yang memang tidak diduga sebelumnya,” pungkasnya. (Rudi_Kanalindonesia.com)

Berita Terkait

Implementasikan Transformasi Digital Canggih, RS Islam Aminah Raih Penghargaan Bintang Tiga
Libur Lebaran 2024, BPJS Kesehatan Surabaya Maksimalkan Layanan Aplikasi JKN
Peneliti UNAIR Wakili Indonesia dalam Konferensi Internasional, Promosikan Jamu di India
Cegah Glaukoma dengan Skrining Berkala
RSUD R.T Notopuro Sidoarjo Jadi Hospital base, Tempat Pendidikan Para Dokter Spesialis
Libur Nyepi dan Awal Puasa, KAI Daop 4 Semarang Siapkan Ribuan Tempat Duduk
Besok Hari Terakhir Sub PIN Polio Putaran Kedua, Khofifah Imbau Orang Tua Segera Lengkapi Imunisasi Anak dengan Datangi Yankes Terdekat-kanalindonesia
BPJS Kesehatan Surabaya Jamin Kesehatan Petugas Penyelenggara Sebelum dan Sesudah Pemilu 2024

Berita Terkait

Selasa, 26 Maret 2024 - 04:23 WIB

Implementasikan Transformasi Digital Canggih, RS Islam Aminah Raih Penghargaan Bintang Tiga

Rabu, 20 Maret 2024 - 16:16 WIB

Libur Lebaran 2024, BPJS Kesehatan Surabaya Maksimalkan Layanan Aplikasi JKN

Jumat, 15 Maret 2024 - 13:07 WIB

Peneliti UNAIR Wakili Indonesia dalam Konferensi Internasional, Promosikan Jamu di India

Kamis, 14 Maret 2024 - 16:10 WIB

Cegah Glaukoma dengan Skrining Berkala

Minggu, 10 Maret 2024 - 22:23 WIB

RSUD R.T Notopuro Sidoarjo Jadi Hospital base, Tempat Pendidikan Para Dokter Spesialis

Sabtu, 9 Maret 2024 - 13:05 WIB

Libur Nyepi dan Awal Puasa, KAI Daop 4 Semarang Siapkan Ribuan Tempat Duduk

Sabtu, 24 Februari 2024 - 09:43 WIB

Besok Hari Terakhir Sub PIN Polio Putaran Kedua, Khofifah Imbau Orang Tua Segera Lengkapi Imunisasi Anak dengan Datangi Yankes Terdekat-kanalindonesia

Selasa, 20 Februari 2024 - 18:49 WIB

BPJS Kesehatan Surabaya Jamin Kesehatan Petugas Penyelenggara Sebelum dan Sesudah Pemilu 2024

KANAL TERKINI

KANAL MILITER

Entry Briefing Komandan Seskoal Laksma TNI Fauzi

Jumat, 29 Mar 2024 - 06:07 WIB