Perlunya Optimalisasi Kebijakan Cukai Hasil Tembakau

- Editor

Jumat, 16 September 2022 - 22:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Target pemerintah dalam menurunkan prevalensi perokok usia muda harus didukung semua pihak dan disupport dari beragam sektor. Salah satunya melalui optimalisasi kebijakan cukai hasil tembakau.

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menjelaskan, peningkatan angka perokok usia muda didasari oleh harga rokok yang sangat terjangkau. Selain itu, perbedaan harga antar produk rokok memberi kesempatan bagi perokok muda untuk mengonsumsi rokok yang lebih murah. Selisih harga dapat dilihat dari harga rokok per-batangnya.

Menurutnya, saat ini sistem cukai di Indonesia masih membuka peluang besar bagi pabrikan agar dapat terus memproduksi rokok dengan harga murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau kita lihat di bungkusnya ada rokok yang cukainya Rp600/batang, ada juga yang Rp985/batang. Ini semua karena adanya layer cukai yang berbeda. Padahal beberapa di antaranya pabrikan rokok besar, tapi merekamalah membayar cukai rokok lebih murah,” kata Faisal dalam webinar KBR bertajuk Ekonom Bicara Cukai Rokok: Menentukan Tarif dan Struktur Cukai Rokok Optimal di Indonesia, Rabu lalu (14/9/2022).

Baca Juga :  Safari Spirit of Ramadhan dengan Pengasuh dan Santri Ponpes Asshiddiqiyah, Khofifah Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Antara Kerja Keras dan Do'a dalam Menjemput Indonesia Emas 2045

Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2011 ini mengatakan, pabrikan yang membayar cukai lebih murah tersebut bukan karena tidak sanggup membayar, tetapi karena mereka menikmati tarif cukai yang rendah.

“Harga jual yang rendah membuat mereka nyaman untuk tidak bersaing dengan sesama pabrikan besar. Hal ini menjadi buruk untuk pengendalian konsumsi rokok,” ungkap Faisal Basri yang sehari-hari sebagai dosen pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Pabrikan rokok yang mengambil celah untuk menghindari tarif cukai paling tinggi, katanya, menjadi alasan semakin lebarnya variasi harga rokok sehingga mudah diakses oleh usia muda. Kondisi ini, berbanding terbalik dengan harapan pemerintah menciptakan generasi muda yang unggul dan berkualitas.

Baca Juga :  Safari Spirit of Ramadhan dengan Pengasuh dan Santri Ponpes Asshiddiqiyah, Khofifah Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Antara Kerja Keras dan Do'a dalam Menjemput Indonesia Emas 2045

Itulah sebabnya, ia mengusulkan agar selisih harga rokok kini dapat dikurangi bahkan dihapus. Penyesuaian ini dapat dilakukan dengan mengurangi selisih tarif agar dapat menutup perbedaan harga rokok di pasar. “Struktur tarif cukai setidaknya dipangkas sampai 3 layer.” usulnya.

Faisal juga meminta pemerintah untuk terus konsisten dalam pengendalian perokok di Indonesia, khususnya generasi muda yang mudah terjangkau rokok.

“Perlu konsistensi pemerintah dalam optimalisasi layer cukai, memberantas rokok murah, supaya momentum generasi emas ini tidak hilang.Generasi emas kita harus diselamatkan,” pungkasnya. (Rudi_Kanalindonesia.com)

Berita Terkait

Safari Spirit of Ramadhan dengan Pengasuh dan Santri Ponpes Asshiddiqiyah, Khofifah Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Antara Kerja Keras dan Do’a dalam Menjemput Indonesia Emas 2045
Tujuh Kendaraan Terlibat Lakalantas Beruntun di Gerbang Tol Halim
Diskusi Bersama Senator Papua, Ketua DPD RI Bicara Bangsa hingga Bola
Hasil Lengkap Pemilu 2024, Prabowo Menang Pilpres hingga PDIP Hattrick
OJK dan Kemenkeu Perkuat Kerja Sama Pertukaran Data dan Informasi
OJK Dukung Pembiayaan Bermasalah di LPEI Diseret ke Jalur Hukum
Jaksa Agung Menindaklanjuti Kasus Dugaan Korupsi LPEI, Laporan dari Kemenkeu
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada 12 Maret 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:21 WIB

Safari Spirit of Ramadhan dengan Pengasuh dan Santri Ponpes Asshiddiqiyah, Khofifah Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Antara Kerja Keras dan Do’a dalam Menjemput Indonesia Emas 2045

Rabu, 27 Maret 2024 - 13:03 WIB

Tujuh Kendaraan Terlibat Lakalantas Beruntun di Gerbang Tol Halim

Senin, 25 Maret 2024 - 21:32 WIB

Diskusi Bersama Senator Papua, Ketua DPD RI Bicara Bangsa hingga Bola

Kamis, 21 Maret 2024 - 12:15 WIB

Hasil Lengkap Pemilu 2024, Prabowo Menang Pilpres hingga PDIP Hattrick

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:52 WIB

OJK dan Kemenkeu Perkuat Kerja Sama Pertukaran Data dan Informasi

Rabu, 20 Maret 2024 - 04:28 WIB

OJK Dukung Pembiayaan Bermasalah di LPEI Diseret ke Jalur Hukum

Senin, 18 Maret 2024 - 12:01 WIB

Jaksa Agung Menindaklanjuti Kasus Dugaan Korupsi LPEI, Laporan dari Kemenkeu

Minggu, 10 Maret 2024 - 20:38 WIB

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada 12 Maret 2024

KANAL TERKINI

KANAL GADGET

Hp Infinix Note 30 Pro Beserta Spesifikasinya

Jumat, 29 Mar 2024 - 18:28 WIB

KANAL TRAVEL

Pantauan Libur Panjang Wafat Isa Al Masih, di Daop 7 Madiun

Jumat, 29 Mar 2024 - 18:14 WIB