Presiden: Indonesia Miliki Potensi dan Kekuatan Besar, Harus Optimistis

- Editor

Sabtu, 3 Desember 2022 - 15:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Presiden Joko Widodo kembali menggaungkan optimisme kepada semua pihak dalam menghadapi berbagai masalah yang melanda dunia saat ini dan ke depannya. Presiden menjelaskan alasan untuk tetap optimistis adalah karena Indonesia memiliki potensi dan kekuatan besar, antara lain sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah.

“Berkali-kali saya sampaikan, kita ini memiliki potensi besar, memiliki kekuatan besar, tapi sering kita lupakan. Kita memiliki sumber daya alam (SDA), kita memiliki SDM, nanti akan muncul bonus demografi 2030 diperkirakan 201 juta tenaga produktif kita,” ujar Presiden saat menyampaikan pidato kunci dalam acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 2 Desember 2022,

Selain itu, Indonesia juga memiliki pasar yang besar, termasuk pasar ASEAN yang mencapai 600 juta penduduk. Presiden melanjutkan, dari sisi geografis, posisi Indonesia juga sangat strategis karena berada di jalur perdagangan dunia.

“Kekuatan inilah yang harus kita ingat-ingat terus dalam rangka membangun sebuah strategi besar bisnis negara, strategi besar ekonomi negara agar kita bisa mencapai visi yang kita inginkan,” ungkapnya.

Menurut Kepala Negara, Indonesia sudah lama menganut keterbukaan ekonomi. Namun, Presiden menegaskan bahwa keterbukaan ekonomi tersebut jangan sampai disalahartikan. Presiden mencontohkan, sejumlah negara di Amerika Latin yang sudah menerapkan keterbukaan ekonomi sejak 1950-an dan 1960-an, justru tetap menjadi negara berkembang hingga saat ini.

“Apa yang terjadi? Sudah lebih dari 50, 60, 70 tahun, negara mereka menjadi negara berkembang terus. Saya ikuti, ini ada apa? Ada problem apa di sini? Problemnya mengartikan keterbukaan itu membuka seluas-luasnya untuk investor. Ini benar, tapi hati-hati,” jelasnya.

Presiden memandang hal yang berbeda terjadi di Taiwan dan Korea Selatan yang kemudian membuat pemerintah mendesain strategi besar, yaitu harus membuat negara lain bergantung kepada Indonesia. Menurut Presiden, banyak negara yang sebetulnya bergantung kepada Indonesia, misalnya terkait batu bara dan minyak sawit mentah atau CPO.

Baca Juga :  Dua Hakim Agung Diperiksa KPK sebagai Saksi Terkait Kasasi Kasus KM 50

“Sebetulnya ini sudah beberapa kali saya cek, siapa sih yang tergantung pada kita? Ternyata banyak sekali. Begitu batu bara kita stop dua minggu saja, yang telepon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, presiden. Oh ini tergantung, tergantung, banyak sekali, saya kaget juga, urusan batu bara,” paparnya.

“Begitu juga minyak, CPO, begitu kita stop karena saya harus stop, banyak pertanyaan dari luar, dari IMF, dari Bank Dunia kenapa stop? Ya karena dalam negerinya hilang barangnya, saya harus utamakan rakyat saya dulu,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan CEO Kompas Gramedia Lilik Oetomo.

Berita Terkait

Dok, DPR RI Sahkan UU Desa, Jabatan Kades Jadi 8 Tahun
MKMK Jatuhkan Sanksi Tertulis Pelanggaran Etik Hakim Konstitusi Anwar Usman
Dua Hakim Agung Diperiksa KPK sebagai Saksi Terkait Kasasi Kasus KM 50
Hadapi Gugatan AMIN dan Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran Ajukan Diri sebagai Pihak Terkait
Jelang Sidang PHPU Presiden, Personel Kepolisian Siaga di Gedung MK
KPK Penjarakan Mantan Hakim Yustisial MA dan Staf Hakim Agung di Lapas Sukamiskin
Karpet Merah untuk Prabowo-Gibran, Mayoritas Publik Terima Hasil KPU dan Setuju Koalisi 20 Tahun
Konstruksi Perkara yang Menjerat Gubernur Non Aktif Abdul Ghani Kasuba

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:13 WIB

MKMK Jatuhkan Sanksi Tertulis Pelanggaran Etik Hakim Konstitusi Anwar Usman

Rabu, 27 Maret 2024 - 05:21 WIB

Dua Hakim Agung Diperiksa KPK sebagai Saksi Terkait Kasasi Kasus KM 50

Selasa, 26 Maret 2024 - 15:15 WIB

Hadapi Gugatan AMIN dan Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran Ajukan Diri sebagai Pihak Terkait

Senin, 25 Maret 2024 - 20:07 WIB

Jelang Sidang PHPU Presiden, Personel Kepolisian Siaga di Gedung MK

Minggu, 24 Maret 2024 - 17:58 WIB

KPK Penjarakan Mantan Hakim Yustisial MA dan Staf Hakim Agung di Lapas Sukamiskin

Minggu, 24 Maret 2024 - 16:14 WIB

Karpet Merah untuk Prabowo-Gibran, Mayoritas Publik Terima Hasil KPU dan Setuju Koalisi 20 Tahun

Minggu, 24 Maret 2024 - 04:18 WIB

Konstruksi Perkara yang Menjerat Gubernur Non Aktif Abdul Ghani Kasuba

Minggu, 24 Maret 2024 - 03:45 WIB

Dugaan Pelanggaran Pinjol Pendidikan Dilanjutkan KPPU ke Penegakan Hukum

KANAL TERKINI

KANAL SUMATRA

Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Batalkan

Kamis, 28 Mar 2024 - 17:50 WIB