BANGKALAN,KANALINDONESIA.COM: Soal cerita pupuk langka di Kabupaten Bangkalan – Jatim, bukan merupakan barang baru lagi. Bahkan nyaris sepanjang tahun, kejadian serupa terus berulang. Termasuk pada tahun 2022 ini, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Tani (AP&MT) Bangkalan menumpahkam unek- unek dan kekecewaannya karena pada saat petani membutuhkan puluk, ternyata keberadaan pupuk kembali langka.
Menggelar aksi unjuk rasa dengan mendatangi kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Kabupaten Bangkalan yang dijaga ketat oleh puluhan personil Polres Bangkalan, Kamis, (24/11/2022).
Tidak hanya itu, Korlap Aksi AP&MT Bangkalan, Holillurrohman dengan nada berapi – api langsung berteriak lantang dihadapan Kepala Dispertahotbun Bangkalan, Puguh Santoso didampingi Distributor pupuk Jatim dan penyalur pupuk di 18 kecamatan Kabupaten Bangkalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keberadaan pupuk di Bangkalan kembali langka, siapa bermain?, ” tanya Korlap, Holilurrohman dengan nada heran.
Lebih lanjut Holilurrohman menyampaikan bahwa sebentar lagi (tahun 2023.red) kita akan memasuki krisis pangan dan kelaparan. Dia berharap Dispertahotbun Bangkalan tidak berdiam diri (bungkam) dan hanya memikirkan diri sendiri. Tetapi pikirkan nasib petani yang menangis karena pupuk kembali langka saat mereka memasuki masa musim tanam.
“Mafia pupuk harus ditumpas, segala bentuk persekongkolan dan kongkalikong dengan pihak tertentu harus bertanggung jawab, “ujar Holililurrohman bersamaan dengan beterbanganya air minum dalam kemasan gelas sehingga suasana sempat menjadi ricuh dan korlap aksi berusaha menenangkan massa yang terlihat emosi.
Sementara itu, Kepala Dispertahotbun Bangkalan, Puguh Santoso langsung naik keatas kendaraan pick-up yang digunakan korlap menyampaikan aspirasi petani. Menyatakan menerima dengan lapang dada keluh kesah dari masyarakat dan petani terkait terjadinya kelangkaan pupuk. Termasuk mengakui bahwa telah terjadi keterlambatan pendistribusian pupuk di Bangkalan. Juga menjelaskan bahwa jatah pupuk di Bangkalan tahun 2022 ini, awalnya 22 ribu ton. Kemudian oleh Provinsi Jatim dikurangi menjadi 16 ribu ton. Sedangkan pasokan untuk Nopember dan Desember 2022 kbali dikurangi sebanyak 100 ton pupuk.
“Harga pupuk urea Rp. 112.500/sak, pupuk NPK Rp. 115 ribu/sak.Semua kios dan distributor tidak boleh menjual lebih dari harga yang telah ditentukan,”terang Puguh.
Terakhir pihak Dispertahotbun, Distributor dan Penyalur pupuk di Kabupaten Bangkalan menyepakati beberapa tuntutan dari AP&MT dengan membubuhkan tandatangan diatas kertas bermeterai yang telah disediakan.
Adapun tuntutan dari AP&MT diantaranya, Dispertahotbun Bangkalan harus bisa mengoptimalkan realisasi program Kartu Tani (Kartani). Serta menerapkan E-RDKK secara transparan sehingga dapat diakses oleh publik. Penyuluh dan Poktan harus melakukan sosialisasi terutama optimalisasi penerapan Kartani. Membuat kios disetiap desa agar bisa diakses oleh masyarakat.
“Jika dalam waktu 7×24 jam tuntutan kami tidak ada tindak lanjut, makan kami akan membanjiri Bangkalan dengan massa yang lebih banyak, ” pungkas Holilurrahman. (sumaryanto_kanalindonesia.com).