PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan membuat kebijakan bebas pasung demi menuju Ponorogo Lepas Pasung bagi para ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Menyoroti hal ini Relelyanda Solekha Wijayanti, Sekretaris Komisi D dari Fraksi PDI Perjuangan menyetujui jika Bupati Ponorogo membuat kebijakan pembebasan ODGJ yang dipasung.
“Atas nama pribadi sebagai anggota komisi D sangat setuju bila bapak bupati mau membuat kebijakan pembebasan ODGJ yang dipasung ini,” ujar Lely, sapaan akrabnya, Jumat (28/5/2021).
Lely juga menyampaikan, bahwa pasung adalah masalah kemanusiaan. Di mana pasung merupakan perlakuan yang merampas kebebasan dan kesempatan mereka untuk mendapatkan perawatan yang memadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pasung juga mengabaikan martabat mereka sebagai manusia. Dan ODGJ adalah bagian dari masyarakat Ponorogo yang berhak diurus dan mendapatkan perlakuan yang baik dari pemerintahan Kabupaten Ponorogo seperti masyarakat lain,” imbuhnya.
Lely juga meminta kepada Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Ponorogo untuk selalu memberikan pengawasan dan pengobatan agar tidak menjadi masalah sosial baru. Juga ODGJ agar bisa sembuh dan dapat hidup normal di tengah-tengah masyarakat.
“Namun jangan sampai kebijakan ini menimbulkan masalah sosial baru, jadi harus benar-benar diawasi dan diobati secara tuntas,” pungkas Lely.
Seperti diketahui, Bupati Sugiri mulai membebaskan salah satu ODGJ yang dipasung di Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Jumat (28/5/2021). Hal ini dilakukan guna menuju Kabupaten Ponorogo Bebas Pasung pada tahun ini.
Bupati Sugiri yang akrab disapa Kang Giri mengatakan, langkah tersebut tentunya mempunyai solusi yaitu setelah pasung dilepas, orang yang mengalami gangguan jiwa akan menjalani perawatan untuk menstabilkan kondisi kejiwaan dan kesehatannya. Jadi tidak semata-mata dilepaskan begitu saja.
“Pembebasan pasung juga akan didukung dengan pendekatan persuasif guna mencari penyebab gangguan kejiwaan yang melatarbelakangi masing-masing korban pasung,” ungkapnya.
“Yang jelas pasung bukan solusi dan justru akan memperparah kondisi korban,” pungkas Kang Giri.