Ribuan Warga Telah Mati, Randu Alas Tetap Kokoh Berdiri

- Editor

Senin, 28 Maret 2022 - 20:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PEMALANG, KANALINDONESIA.COM: Pohon randu alas ,atau pohon penghasil kapas, bunganya berbentuk seperti shutle chok( bola buat permainan bulu tangkis),berdiri kokoh selama ratusan tahun , hingga sekarang.

Ada buah pohon randu alas, tumbuh di area pemakaman umum , tepi sungai kali torong, Desa Penusupan , Kecamatan Randu Dongkal, Pemalang, Jawa tengah.

Dua pohon yang sampai sekarang masih tegar berdiri, menurut Nurhayati ( 55), dia masih ingat saat berusia 10 tahun, pohon randu alas tersebut, sudah  sebesar seperti yang sekarang bisa dilihat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masih menurut Nurhayati , ketika dia kecil menanyakan kepada neneknya Simbah Damen, saat itu neneknya berusia 100 tahun lebih, juga menanyakan usia pohon randu alas tersebut, neneknya menjawab, juga sudah sebesar seperti  keadaan pohon randu alas yang sekarang.

Dari hasil cerita Nurhayati tersebut, diperkirakan umur pohon randu alas tersebut 200 tahun lebih.

Dulu pernah ada juragan pembuat kapal kayu dari kota Tegal, mau membeli pohon ini dengan harga lumayan tinggi.

Namun karena banyak masyarakat setempat mempercayai , jika sampai pohon tersebut ditebang akan terjadi bencana, maka pohon randu alas tersebut tidak jadi dijual, padahal sang juragan kapal sudah membawa gergaji besar buat menebang pohon yang dianggap keramat ini.

Masih menurut Nurhayati, dulu ada seorang warga Desa Penusupan bernama Talab  yang hidup sangat miskin dan mempunyai banyak anak.

Pada saat itu anak-anaknya kelaparan minta makan, tidak tahu datangnya suara itu dari mana Talab disuruh ke kuburan yang tumbuh pohon randu alas tersebut untuk mengambil sesuatu, entah bentuknya apa, dia hanya menuruti bisikan dari suara tanpa rupa.

Sesampai di bawah pohon randu alas, dia mengelilingi pohon yang batangnya sangat besar ( 10 orang dewasa tangannya direntangkan tidak cukup ).

Talab hanya menemukan beberapa jamur wulan ( jamur bulan ) ketika mau diambil jamur tersebut bergerak cepat menghentak, membuat  Talab kaget.

Kemudian jamur wulan tersebut tetap diambil pulang, mengingat jamur itu bisa dimasak buat makan anak – anaknya yang kelaparan.

Setelah dimasak ternyata jamur itu tidak bisa dimakan karena keras, dan tiba tiba Talab yang mengambil jamur tersebut tidak bisa berbicara alias bisu.

Masih menurut cerita Nurhayati, untuk yang kedua kali muncul suara tanpa rupa, Talab mendapatkan bisikan, agar jamur yang sudah dipetik dari bawah pohon Randu alas, agar dikembalikan ke tempat asalnya.

Padahal secara logika jamur ketika direbus mestinya lunak dan bisa dimakan, ini direbus malah menjadi keras seperti kayu.

Setelah jamur dikembalikan ke tempat asalnya , Talab tiba – tiba bisa bicara kembali.

 

Dulu masih menurut Nurhayati, jika daun pohon randu alas, tumbuh bersemi berwarna hijau, menandakan akan segera datang musim hujan, rendeng segera tiba, musim hujan segera akan tiba.

Kepala desa Penusupan, Fauzan mengatakan dua pohon besar randu alas di desanya, adalah cagar budaya, sebagai bukti sejarah perjalanan desa kelahirannya . ( ragil 74 )

Berita Terkait

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Bagi Para Warga Binaan Rutan Pemalang
Untuk Kemanusiaan Rutan Pemalang Sumbang Belasan Kantong Darah
Setelah 43 Tahun, Wayang Sandosa Bangkit Kembali Lakon Bhagawat Gita
Kasatlantas Polres Semarang: Mulai Memberlakukan One Way Saat Arus Balik
Peningkatan Arus Balik, Kapolres Semarang: Siagakan Personil Agar Percepat Laju Kendaraan
Ratusan Warga Nikmati Pesona Balon Udara, pada Babak Penyisihan Pertama Pekalongan Ballon Festival 2024
Ribuan kendaraan Merayap Pelan Mengular Hingga Lima Kilometer pada H+4 di Pemalang
Desa Wisata Gatra Kencana Pengunjung Membludak Menikmati Panorama
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 17 April 2024 - 12:23 WIB

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Bagi Para Warga Binaan Rutan Pemalang

Selasa, 16 April 2024 - 13:32 WIB

Untuk Kemanusiaan Rutan Pemalang Sumbang Belasan Kantong Darah

Selasa, 16 April 2024 - 07:30 WIB

Setelah 43 Tahun, Wayang Sandosa Bangkit Kembali Lakon Bhagawat Gita

Minggu, 14 April 2024 - 06:32 WIB

Kasatlantas Polres Semarang: Mulai Memberlakukan One Way Saat Arus Balik

Minggu, 14 April 2024 - 06:17 WIB

Peningkatan Arus Balik, Kapolres Semarang: Siagakan Personil Agar Percepat Laju Kendaraan

Sabtu, 13 April 2024 - 19:42 WIB

Ratusan Warga Nikmati Pesona Balon Udara, pada Babak Penyisihan Pertama Pekalongan Ballon Festival 2024

Sabtu, 13 April 2024 - 18:49 WIB

Ribuan kendaraan Merayap Pelan Mengular Hingga Lima Kilometer pada H+4 di Pemalang

Sabtu, 13 April 2024 - 14:53 WIB

Desa Wisata Gatra Kencana Pengunjung Membludak Menikmati Panorama

KANAL TERKINI