JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Polres Jombang gelar pernikahan massal di Masjid Junnatul Fu’adah pada, Selasa (5/7/2022) siang. Pasalnya, acara tersebut merupakan rangkaian dari cara Polres Jombang memperingati HUT Bhayangkara yang ke-76.
Sedikitnya terdapat 17 pasangan muda-mudi Jombang yang mengikuti nikah massal. Pelaksanaan dimulai dengan arak-arak an disertai tabuhan rebana. Sementara dalam acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, selain memperingati HUT Bhayangkara ke-76, acara tersebut digelar sebagai bentuk Polri memberi pelayanan dan kemudahan terhadap masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama acara berlangsung, keluarga pasangan maupun pengantin diberi fasilitas tempat pernikahan. Selain itu juga ada hidangan makanan dan minuman, serta tempat berswafoto bersama. Semua fasilitas dan hidangan dalam pernikahan massal tersebut, tidak dipungut biaya atau gratis.
“Benar, hari ini kami dari Polri masih memperingati Hari Bhayangkara ke-76 Polres Jombang. Tentunya tidak lepas dari melayani warga, maka dari itu hari ini kami gelar dengan pernikahan massal gratis,” ujar Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat kepada awak media.
Sementara itu, pihaknya berpesan agar pasangan yang sudah secara sah jadi Pasutri, bisa saling menjaga di dunia maupun hingga akhirat.
“Pesan kami ya hanya ini bukan sekedar acara seremonial, melainkan jadi satu bentuk kesakralan dalam pernikahan. Jadi harapannya adalah bagaimana jadi pasangan di dunia akhirat yang sakinah mawadah warahmah,” tandasnya.
Masih di tempat yang sama, wajah ceria bak pengantin baru muda terlihat dari wajah sepasang lansia di Jombang ini. Mereka adalah Nurhadi (68) bersama kekasihnya bernama Sadini (58) warga Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.
Senyuman manis sesama pengantin tua ini terjadi, usai momen akad nikah bersama 17 pasangan yang dilaksanakan di dalam Masjid Junnatul Fu’adah Polres Jombang pada, Selasa (5/7/2022) siang. Kata Nurhadi, mengaku senang setelah resmi menikah.
“Sebelumnya nikah Sirri selama satu tahun. Nggih Alhamdulillah senang mengikuti (pernikahan massal, red) ini,” ujar Nurhadi kepada awak media di lokasi.
Bersama Sadini, Nurhadi merasa senang. Kata Nurhadi, perempuan yang dikenal lama itu baik dan penyabar. Mengapa tidak, kondisi perekonomian kedua belah pihak diterima lapang dada meski hanyalah sebagai buruh tani.
“Nikah wes kedua kali, sekarang sama yang ini. Alhamdulillah orangnya baik dan sabar, pekerjaan saya sama bini saya ini sama-sama jadi petani,” jelasnya saat ditemui.
Meski dengan mahar sederhana, kakek yang sudah mempunyai 6 cucu ini berharap jadi pasangan yang sakinah mawadah warahmah. Selain itu kepada istrinya, berharap jadi istri yang selalu patuh terhadap suami dan keluarga.
“Intinya bisa jadi istri yang manut sama suami, maupun sebaliknya saya kepada istri. Ya bagaimana terus diberikan kesehatan dan kelancaran gitu saja,” pungkasnya.
Berada di tempat ini, 17 pasangan yang mengikuti nikah massal didominasi oleh pasangan yang sudah berusia tua. Sementara proses ijab kabulnya disaksikan oleh keluarga, Bupati Jombang, Kapolres Jombang, Dandim 0814 Jombang, Kemenag Jombang, serta sejumlah anggota TNI dan Polri.(Faiz)