SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM : Miris, anak seorang pedagang kerupuk keliling, asal Dusun Pandean RT 10/01, Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jatim, selama 17 tahun lamanya tergolek lemah diatas tempat tidur, gadis berkebutuhan khusus itu adalah Mar’atus Rahmawati (17tahun).
Anak semata wayang, pasangan Purwanto (54 tahun) dan Tutik Asmawati (45 tahun) ini menderita cacat sejak umur 1,5 tahun.
Kondisinya sekarang hanya mengharap bantuan dari kedua orang tuanya, jangankan berdiri, duduk pun gadis seusia siswi SMA ini tidak bisa, hari-harinya hanya terbaring di tempat tidur.
“Dulu sewaktu kecil sempat belajar berjalan mas, terus tiba-tiba sakit panas, sampai sekarang ya kondisinya seperti ini, bicara pun tidak bisa,”cerita Purwanto pada kanalindonesia.com. Sabtu malam, (05/02/2023)
“Untuk memberi isyarat ketika lapar pun tidak bisa,” ya kita selaku orang tuanya sebagai perawat harus peka, kapan waktunya makan, kapan waktunya mandi, kapan waktunya minum ?, Sejak kecil hingga umur 17 tahun ya pakai pampers terus,”kata Purwanto.
“Akhir-akhir ini sudah agak mendingan, mau makan nasi, sebelumnya hanya minum susu kedelai,”tutur pria 54 tahun itu.
Ditanya soal uluran tangan dari pemerintah desa dan daerah, Purwanto mengaku,” pernah sekali dapat bantuan dari desa sebesar Rp 900 ribu, itu hanya sekali, selanjutnya di putus oleh pak RT, kata pak RT, bantuannya gantian sama warga lain, yang membutuhkan.
“Pernah dapat bantuan sekali dari desa, setelah itu diputus,”kata Purwanto.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang kerupuk keliling itu melanjutkan ceritanya,”Dulu pernah dikunjungi pak Wakil Bupati dan Dinas Sosial Sidoarjo sekali, katanya, bantuan untuk anak saya akan direalisasikan, tapi sampai sekarang tidak ada, ya kita sebagai orang kecil mas, hanya bisa sabar saja, memang sudah nasipe wong cilik, tidak bisa berbuat apa-apa,”keluhnya.
Disaat yang sama, hadir politisi partai Nasdem, Yuk Dwi Andriyani, untuk menjenguk gadis disabilitas ini, pihaknya menyampaikan turut prihatin dengan keadaan yang menimpa keluarga Purwanto, yang luput dari perhatian pemerintah.
“Harusnya ini menjadi atensi khusus, tapi nyatanya, mereka hanya bisa meratapi nasip,”ujar Politisi Nasdem, yang akan maju mengikuti kontestasi Pileg pada 18 Februari 2024 tahun depan, dari Dapil 1, (Sidoarjo, Buduran, Sedati).
Dikatakan Yuk Dwi, semestinya dapat ditopang dari Jamkesmas, dari Program Jamkesmas dapat memberikan perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi. (Irwan _kanalindonesia.com)