Viral Aksi Salto Petani Tembakau di Jombang, Melihat Lahan Pertanian Miliknya Terendam Air

- Editor

Senin, 28 Juni 2021 - 22:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Aksi salto petani tembakau di Kabupaten Jombang viral di media sosial. Petani tersebut melakukan aksi salto ke dalam genangan air bukan tanpa sebab. Lantaran meluapkan rasa sedih melihat lahan pertanian tembakaunya direndam air.

Hujan lebat yang melanda Kabupaten Jombang pada, Senin (28/6) dini hari, mengakibatkan lahan pertanian tembakau di wilayah utara Sungai Brantas terendam air yang menggenang. Sehingga petani tembakau bakal merugi dan gagal panen pada musim kali ini.

BERIKUT VIDEONYA:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu warga yang kecewa akibat tanamannya tergenang banjir sampai melampiaskan ekspresi sedih bercampur gemas melihat areal sawah yang ditanami tembakau dengan salto di genangan air yang berada di dekat lahannya. Video tersebut menjadi viral dimedia sosial.

Dedik (41), salah satu petani tembakau asal Dusun Panemon, Desa Bakalan Rayung, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang ini hanya bisa berpasrah diri melihat keadaan tanaman tembakaunya yang terendam banjir.

Baca Juga :  Rolland E Potu Ingatkan Kominfo, Batasi Website Judi Online Masuk di Indonesia

Mau bagaimana lagi, sudah terlanjur dan tidak bisa dihindari,” kata Dedik, dikutip KanalIndonesia.com.

Dedik mengaku, sebelum terjadi banjir para petani sudah mengantisipasi dengan membuat got saluran air lebih dalam. Namun, tingginya curah hujan tidak mampu menampung banyaknya air hujan.

Ini merupakan cobaan ke dua untuk petani tembakau pada musim tanam kali ini, pertama kena hama daun kriting, kita cabut lagi tanam lagi sekarang sudah hampir panen malah kebanjiran,” terangnya.

Kini, pihaknya hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk memberikan subsidi bibit agar mereka bisa kembali menanam tembakau.” Semoga pemerintah tahu apa yang diinginkan petani tembakau saat ini. Apalagi sebagian modal masih pinjam di bank. Mau pakai apa kita membayarnya kalau sudah begini,” harapnya.

Sedikit informasi, selama ini ada lima kecamatan di Jombang yang menjadi sentra tembakau tepatnya di Kecamatan Ploso, Kabuh, Plandaan, Ngusikan, serta Kecamatan Kudu. Saat ini tembakau di kawasan utara Sungai Brantas tersebut berusia antara tiga hingga empat minggu.

Baca Juga :  Polisi Nyatakan Tidak Ada Kriminalisasi Kasus Pemalsuan Sertifikat Tanah di Pamekasan

Sementara itu, banjir juga melanda daerah lain tepatnya di daerah Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Diceritakan, Bakhtiar Efendi, Kepala Desa Bawangan mengonfirmasi, setidaknya ada sekitar 40 hektar yang ditanami tembakau, semangka dan blewah juga mengalami kebanjiran dan diperkirakan mengalami gagal panen.

Usia tembakau di lahan pertanian Desa Bawangan antara 3 hingga 4 minggu. Namun ironis, sejak semalam hujan deras mengguyur. Sehingga tanaman tersebut terendam air,” jelasnya.

Bakhtiar juga berharap pemerintah melakukan normalisasi Sungai Afvoer Bancang. Sungai tersebut melintasi sejumlah desa di Kecamatan Ploso hingga Kudu. Karena mengalami pendangkalan, air sungai sering meluap ke lahan pertanian warga.

Berita Terkait

Tutup Pesantren Ramadhan Balita Muslimat NU se-Indonesia, Khofifah: Ikhtiar Bangun Karakter Generasi Bangsa Yang Sholih-Sholihah
Dua Rumah di Ponorogo Dibobol Maling dalam Seminggu, Puluhan Juta Raib
Siswa Jatim Terbanyak Nasional Diterima PTN Tanpa Tes Tahun 2024, Khofifah: Format Peningkatakan Kualitas Pendidikan Jatim Sudah On The Right Track
Dukungan untuk Khofifah Emil Jilid ke 2 Terus Bermunculan , Kali ini JKSN Jatim Mengaku Siap All out untuk Khofifah-Emil
OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian
Kapolda Jateng Bagikan Tali Asih Kepada Ratusan Anak Yatim Piatu saat Tarling Bersama Forkopimda
HUT ke-44 Yayasan Kemala Bhayangkari, Polres Pacitan Gelar Baksos Secara Door to Door
Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 15:52 WIB

Tutup Pesantren Ramadhan Balita Muslimat NU se-Indonesia, Khofifah: Ikhtiar Bangun Karakter Generasi Bangsa Yang Sholih-Sholihah

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:24 WIB

Dua Rumah di Ponorogo Dibobol Maling dalam Seminggu, Puluhan Juta Raib

Kamis, 28 Maret 2024 - 11:23 WIB

Siswa Jatim Terbanyak Nasional Diterima PTN Tanpa Tes Tahun 2024, Khofifah: Format Peningkatakan Kualitas Pendidikan Jatim Sudah On The Right Track

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:46 WIB

Dukungan untuk Khofifah Emil Jilid ke 2 Terus Bermunculan , Kali ini JKSN Jatim Mengaku Siap All out untuk Khofifah-Emil

Kamis, 28 Maret 2024 - 09:26 WIB

OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian

Kamis, 28 Maret 2024 - 04:29 WIB

Kapolda Jateng Bagikan Tali Asih Kepada Ratusan Anak Yatim Piatu saat Tarling Bersama Forkopimda

Rabu, 27 Maret 2024 - 22:39 WIB

HUT ke-44 Yayasan Kemala Bhayangkari, Polres Pacitan Gelar Baksos Secara Door to Door

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:55 WIB

Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen

KANAL TERKINI

suasana aksi damai Kades seluruh Indonesia yang menuntut perpanjangan massa jabatan dan penambahan anggaran desa di Senayan, Jakarta. (foto: istimewa)

KANAL NASIONAL

Dok, DPR RI Sahkan UU Desa, Jabatan Kades Jadi 8 Tahun

Kamis, 28 Mar 2024 - 16:38 WIB