JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo secara resmi menominasikan Visions of Peace Initiative untuk Nobel Perdamaian 2022.
Ia mengungkapkan dukungan penuh Visions of Peace Initiative (VOPI) dan berharap tahun ini akan diberikan Nobel Perdamaian.
“isions of Peace Initiative menginspirasi ratusan ribu anak muda Indonesia melalui lebih dari 53 kegiatan langsung yang telah diadakan di seluruh Republik Indonesia serta kehadiran digital virtualnya yang signifikan,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang beranggotakan 711 orang anggota yakni 136 senator dan 575 perwakilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini juga menyampaikan penghargaan pribadinya kepada VOPI dengan mengungkapkan, “Saya mengirimkan dukungan penuh saya kepada VOPI untuk menerima Nobel Perdamaian.“
Visions of Peace Initiative ini sendiri percaya dengan Etika Timbal Balik, juga dikenal sebagai Aturan Emas, maka terdapat nilai universal yang termasuk dalam semua agama dan tradisi.
Etika Timbal Balik ini mengajarkan kita untuk Lakukan Pada Orang Lain Seperti yang Anda Inginkan Dilakukan Untuk Diri Sendiri dan Jangan Lakukan Kepada Orang Lain Seperti yang Tidak Anda Inginkan Untuk Diri Sendiri. Nilai ini merupakan inti dari moto nasional Republik Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Sejak diluncurkan pada tahun 2017, Visions of Peace Initiative telah menanamkan dan terus memberikan pemahaman yang berarti tentang perilaku etis yang dapat dicapai melalui nilai timbal balik. Faktanya, kita masing-masing, bukan hanya kaum muda, perlu juga mengingat Aturan Emas ini.
Selain dicalonkan oleh Ketua MPR RI, VOPI juga telah dinominasikan ke Panitia Nobel Perdamaian oleh Ketua DPD-RI AA LaNyalla Mattalitti, dan H. Muhammad Farhan, SE, anggota DPRI RI dari Komisi 1.
Sementara itu, pendiri Visions of Peace Initiative yakini Princess Cheryl Halpern dan Pangeran KPH Dr. Damien Dematra dalam press conference yang diadakan di ATM Rakyat Nusantara, Jakarta, Sabtu (5/3/2022) menuturkan bahwa setiap badan legislatif nasional telah secara resmi menominasikan Visions of Peace Initiative untuk penghargaan bergengsi Nobel Perdamaian.
Menurutnya, belum pernah sebelumnya dalam sejarah, bahwa lembaga legislatif menyatakan dukungan kolektif untuk sebuah organisasi non-pemerintah.
“Kami berharap penghargaan ini akan menginspirasi semua orang yang telah berpartisipasi dalam VOPI dan mereka yang belum berpartisipasi di masa depan, untuk bekerja sama untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi di rumah kita, sekolah kita, komunitas kita dan di negara kita,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh mereka, Visions of Peace Initiative juga merasa terhormat telah dinominasikan untuk Nobel Perdamaian oleh Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, dari UKIT Tomohon dan oleh Dr. Ephraim Isaac, Direktur Institute of Semitic Studies di Princeton University, USA. Kedua sivitas akademika yang disegani ini mengutamakan pentingnya pengajaran VOPI kepada kaum muda tentang keadaban.
Hal ini mendorong semua orang untuk menghargai komentar Alfred Nobel bahwa keinginan baik tidak akan menjamin perdamaian.
“Mereka mendesak kita semua untuk mengingat bahwa kesopanan dan perdamaian membutuhkan komitmen yang teguh untuk menanamkan dalam setiap generasi pemahaman tentang Etika Timbal Balik,” pungkasnya. @Rudi