JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Sejak tahun 2022 ini, Kabupaten Jombang mempunyai museum mini yang bahan koleksinya dari hasil ekskavasi beberapa situs yang asa di Jombang, Jawa timur. Museum edukasi cagar budaya ini terletak di gedung B kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.
Sedikitnya terdapat 60 purbakala yang tersimpan rapi di gedung yang luasnya berukuran 6 × 7 meter ini. Sejak (27/1/2022) yang lalu, museum cagar budaya ini sudah dibuka untuk umum dan diresmikan secara langsung oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
Pamong Budaya Sub Koordinasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Jombang, Iswahyudi Hidayat mengatakan bahwa semua barang koleksi yang ada di museum ini merupakan hasil ekskavasi di Jombang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang ada di sini ialah semua temuan yang ada di Jombang, waktu eskavasi itu. Adanya atau diberikan ruangan museum ini menjadi awal yang bagus,” ujarnya kepada awak media pada, Selasa (15/2/2022).
Melihat lebih dekat dengan keberadaan barang koleksi di museum ini, seperti jaladwara atau pancuran air yang ditemukan di Situs Petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang.
“Kalau yang keramik display ini adalah pinjaman dari BPCB, pada prinsipnya barang yang dipinjamkan ke kita itu temuan temuan yang ada di Kabupaten Jombang,” katanya dengan jelas.
Selain itu, di museum ini juga menyimpan sejumlah arca yang baru ditemukan saat ekskavasi Situs Pandegong di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno pada bulan November 2021 lalu. Terdapat dua arca yang ditemukan, diantaranya seperti Arca Nandiswara dan Arca Mahakala.
Sementara pihaknya memastikan terhadap warga Jombang dan sekitarnya bahwa, museum yang dimaksud dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Untuk waktunya mengikuti jam kerja dinas, mulai hari Senin-Jumat.
“Silahkan semua unsur, usia sekolah, masyarakat umum. Tidak hanya SD, madrasah pun juga bisa. Harapannya museum sebagai sarana edukasi dan sarana rekreasi. Jadi wisata cagar budaya ini merupakan wisata edukasi begitu,” imbuhnya memungkasi.
Di tempat yang sama, salah satu pengunjung meseum ini merasa senang usai melihat beberapa koleksi yang tersimpan rapi. Salah satunya seperti yang disampaikan May Aini warga asal Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
“Senang setelah berkunjung ke sini, karena Ini kan bisa jadi wisata edukasi. Ya sebagai wadah untuk pengetahuan tentang sejarah orang-orang Jombang dan pelestarian budaya. Begitu juga ke anak-anak didik kita, tentang bagaimana sejarah itu, bisa tahu setelah mengunjungi museum ini,” jelas singkat perempuan berusia 25 tahun ini.(Faiz)