JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Menerima kabar dari Dinas Kesehatan Jombang, Ansori Wijaya (42) Kepala Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang dikejutkan dengan informasi bahwa terdapat 2 warganya yang terpapar virus Covid-19.
Al kisah, pada hari kemarin Ibu dan anaknya itu hendak berpergian kerja ke daerah Surabaya. Namun untuk mengantisipasi adanya penyekatan PPKM darurat, dirinya langsung tes swab. Namun al hasil diketahui ke dua-duanya terkonfirmasi positif Covid-19.
“Setelah itu dari Desa mengimbau untuk tidak memaksa berpergian terlebih dahulu, dan setelah saya cek lokasi benar bahwa ke dua anak dan ibunya itu kemarin sulah melakukan isolasi mandiri. Dari pengakuannya memang hari sebelumnya bahwa seringkali merasa tidak enak badan dan mual-mual,” ujar lurah yang kerap disapa akrab Jaya, Minggu (18/7/2021).
Dikarenakan masih di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, lurah setempat menegaskan terhadap masyarakatnya bahwa dipastikan tidak ada yang mudik saat jelang atau usai perayaan hari raya idul adha.
“Karena biasanya kunjungan ke keluar daerah gitu kalau momen besar hari raya itu, kalau perantauan ya pulang gitu. Maka dari saya tegaskan masyarakat tidak keluar daerah saat PPKM darurat atau hari raya nanti, apalagi jangan sampai menerima tamu dari luar daerah. Jaga keselamatan dan kesehatan,” tuturnya dengan jelas.
Sementara kepada anak yang berusia 20 tahun dengan ibunya (40) diminta untuk tetap tenang dalam menjalankan isolasi mandiri. Dikarenakan untuk permasalahan kebutuhan bahan pokok dan lainnnya akan terdapat dari petugas Desa yang turut membantu.
“Nanti ini dari petugas kami akan ke lokasi kediaman warga yang terpapar untuk memberikan atau memenuhi segala kebutuhan yang benar-benar layak untuk dibantu nanti bakal dikasih. Yang terpenting bisa menjaga diri dalam menjalankan isolasi mandiri,” tuturnya yang enggan menyebut nama warganya yang terpapar virus korona.
Setelah itu, dari kejadian tersebut, pihak desa pun diimbau untuk langsung diadakan penyemprotan disinfektan di seluruh tempat dan ruas jalan di Desa Banyuarang. Dikarenakan diragukan terdapat virus bawaan yang tersebar.
“Mengantisipasi penyeberan, kami langsung akan melaksanakan penyemprotan disinfektan. Untuk bantuannya, yang dari saya sendiri bukan dari Desa sudah saya salurkan 270 sembako terhadap masyarakat Desa Banyuarang yang dikatakan masih belum menerima bantuan apapun. Hal itu berupaya sedikit memenuhi kebutuhannya di masa PPKM darurat,” katanya.
Dikarenakan masih di masa PPKM darurat, maka dirinya tetap menugaskan para petugas Desa untuk tetap mengimbau dan bersosialisasi terhadap warga setempat untuk tidak mudik lebaran.
Sementara soal perpanjangan masa PPKM darurat, pihaknya mengatakan yang terpenting diberitahukan dengan jelan waktu dan anggarannya yang akan diberikan terhadap masyarakat yang terdampak PPKM darurat.
“Semoga pandemi segera selesai, masalah perpanjangan saya harapkan saja Pemerintah bisa menenangkan masyarakat yang terdampak untuk memberikan penjelasan yang jelas terkait waktu dan kapan masyarakat akan menerima bantuan itu,” imbuhnya memungkasi.
Diketahui berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menyatakan bahwa dari tanggal 17 Juli kemarin hingga 18 Juli 2021 sekarang, seluruh daerah Kecamatan di Jombang terkonfirmasi zona merah.(fh)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com