Golkar Jatim Sodok Gerindra dan Demokrat Masuk Peringkat 3 Hasil Survey The Republic Institute, Ternyata berkat Kinerja 3 orang Ini

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Persaingan Parpol di Jatim jelang pilleg 2024 mendatang sangat tergantung dari kinerja para elitnya. Sebab strategi merekalah yang akan membuat msyarakat tetarik untuk memilih mereka atau parpol lainnya. 2 parpol besar yaitu PDIP dan PKB masih cukup kokoh mendominasi pilihan masyarakat Jatim. Namun ada 3 parpol yang harus bersaing ketat agar bisa merebut simpati rakyat yaitu Golkar, Gerindra, dan Demokrat. Berdasar hasil survey the Republic Golkar cukup sukses menyodok posisi Gerindra dan Demokrat menjadi peringkat 3 dengan mendapat nilai 11,8%, mengalahkan Gerindra 11,7% dan Demokrat di 9,1% dalam acara Diskusi dan Publikasi Riset Politik yang digelar secara daring, Minggu (10/10/2021)
Direktur The Republic Institute Dr Sufyanto mengatakan bila melihat kondisi data
elektabilitas ini yang cukup mengalami kenaikan dari tren tahun sebelumnya, Golkar mampu menyodok di urutan ketiga hasil survei, padahal di Parlemen, hasil pilleg yang lalu Golkar ada di urutan kelima setelah PDIP, PKB, Gerindra dan Demokrat. Nama nama seperti Sahat Tua Simanjuntak (Wakil Ketua DPRDJatim ), Hasan Isryad (anggota DPRD Jatim dapil Probolinggo dan Pasuruan serta Zulfikar Arse Sadikin (anggota DPR RI dapil Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi) dinilai banyak melakukan kegiatan kemasyarakatan yang mampu mendongkrak elektabilitas Golkar di Jatim.
“Peningatan Golkar ini disebabkan oleh beberapa alasan, pertama, tokoh – tokoh Golkar di wilayah banyak yang bergerak di bawah tanah seperti Sahat Simanjuntak,
Zulfikar dan Hasan Irsyad. Kedua, beberapa pengurus partai dan aleg partai melaksanakan
secara massal kegiatan-kegiatan sosial, seperti vaksinasi dan pembagian sembako. Ketiga,
penguatan kembali golkar di wilayah wilayah pinggiran dan perbatasan imbas dari kondisi
ekonomi saat ini,” ungkap mantan Ketua Bawasalu Jatim ini.
Berikutnya Gerindra diposisi ke 4, sepertinya menjadi tantangan tersendiri bagi Anwar Sadad untuk bisa mendongkrak elektabilitas partai berlambang kepala Burung Garuda ini menjadi lebih baik.
“Meskipun turun dari urutan ketiga menjadi urutan keempat tapi suaranya masih cukup tinggi , mengingat selisih hasil survei terkait elektabilitas dengan Golkar yang hanya 0,1%, Masih
tingginya suara Gerindra ini disebabkan karena beberapa tokohnya sangat instens turun dan
menyapa konstituennya, seperti Gus Fawaid dan Anwar Sadad,” kata Sufyanto.
Bagaimana dengan Demokrat ? Partai Demokrat
relatif staknan hal ini terjadi karena faktor ketokohan Emil serta ketokohan lokal yang masih
mendukung demokrat tetap memberi persepsi positif bagi masyarakat, tetapi meskipun ada
sedikit pengaruh dari imbas perebutan jabatan ketua demokrat Jatim di media yang sampai
sekarang masih muncul, sehingga demokrat tidak meningkat secara siknifikan dan pemilihnya
cenderung menunggu karena ragu-ragu.
Berikut secara Keseluruhan hasil tingkat keterpilihannya (elektabilitasnya) masyarakat Jawa Timur versi The Republic Institute sebagai berikut: PKB (25,2%), PDIP (19,6%), Golkar (11,8%), Gerindra
(11,7%), Demokrat (9,1%), Nasdem (4,2%), PPP (4,2%), PAN (3,4%), PKS (2,2%), Hanura
(0,8%), Berkarya (0,4%), PSI (0,3%), Gelora (0,2%) dan Ummat (0,1%). nang