PAMEKASAN, KANALINDONESIA.COM: Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kasus temuan bayi tanpa kepala di bawah kolong jembatan kali Kelurahan Partaker, Kecamatan Kota Pamekasan pada Kamis 10 Februari 2022 lalu.

Mulai dari tahapan proses identifikasi jenazah korban, hingga proses pengembangan penyelidikan lebih lanjut atas kasus itu untuk bisa mengungkap dan memburu pelakunya.

Pernyataan resmi ini ditegaskan oleh Kapolres Pamekasan  AKBP Rogib Triyanto, melalui Kabag Humas Polres Pamekasan AKP Nining Dyah Ps kepada awak media Kabupaten Pamekasan.

AKP Nining Dyah Ps menyatakan, hasil inafis Polres Pamekasan memastikan bahwa identitas bayi tanpa kepala yang ditemukan dibawah kolong jembatan Kali Parteker itu berjenis kelamin perempuan.

“Jenazah bayi tersebut diperkirakan sudah sekitar 2 hari berada di TKP kali Parteker sebelum ditemukan warga setempat,”ucap AKP Nining.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penemuan bayi tanpa kepala di bawah kolong jembatan Kali Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan pada Kamis 10 februati 2022 lalu itu, sempat menggegerkan warga setempat.

Bayi tanpa kepala itu, pertamakali ditemukan oleh Khairul, seorang pemilik toko service hand phone yang tokonya berada disamping jembatan Kali Partrker tempat ditemukannya bayi tanpa kepala tersebut.

Khairul pertama mengetahui bayi tanpa kepala ini sekira pukul 10:00 WIB, yang semula mengiranya bukan sesosok bayi, melainkan sebuah boneka.

Lantaran penasaran dan curiga bahwa yang dilihatnya itu bukan sebuah boneka, Khairulpun kemudian memberitahukanya kepada warga setempat untuk memastikan bahwa benda itu bukan sebuah boneka melainkan sesosok bayi.

Alhasil setelah melihat dari dekat kebawah kolong jembatan, benda yang semula dikira sebuah boneka itu ternyata sesosok bayi yang kondisinya sudah tak berkepala.

Hingga saat ini, kasus tenemun bayi tanpa kepala dibawah kolong jembatan Kali Parteker Pamekasan ini masih dalam penanganan pihak Kopolisian Polres Pamekasan.

Pihak Polres Pamekasan saat ini tengah melakukan proses pengembangan penyelidikan lebih lanjut untuk bisa mengungkap dan memburu pelakunya.(Nanang)