Soal Terapis Emperor Spa Meninggal, Polisi Sebut Korban Usai Memijat Pelanggan

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Meninggalnya terapis Emperor Spa Jalan Tais Nasution Surabaya diduga usai melayani pelanggan. Korban sempat muntah darah sebelum meninggal dunia saat perjalanan di rumah sakit.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menjelaskan, korban berinisial NK (28) sempat menghubungi ke bibi di Bogor untuk mengabarkan kondisinya.
“Waktu itu korban mengabarkan ke bibinya sedang sakit. Sempat muntah darah, namun korban tetap memaksakan kerja sampai hari Kamis. Saat bekerja, korban muntah lagi, lalu terbentur kepalanya di lantai,” katanya saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Selasa (23/8/2022).
Menurut Mirzal, dari hasil olah TKP yang dilakukan Tim Inavis dari Polrestabes Surabaya tidak menemukan unsur kekerasan. Misalnya, bekas benda tumpul maupun senjata tajam.
“Untuk kematian korban bukan dari benda tumpul dari hasil pemeriksaan dan tidak ada unsur kekerasaan,” tandas Mirzal.
Sedangkan, Trumon, General Manager (GM) Emperor Spa membantahnya. Ia mengaku bahwa korban meninggal dunia tidak sedang menerima atau memijat pelanggan.
“Korban memang keadaan sakit saat dilarikan ke rumah sakit, bersangkutan meninggal di rumah sakit,” terangnya di depan awak media. Selasa (23/08/22)
Kejadian tersebut sekira pada, Kamis (18/08/22) pukul 11.00 Wib, ada salah satu temennya melapor ke petugas mengabarkan bahwa NK sedang sakit, saat di periksa sudah tidak sadarkan diri juga muntah darah.
Kemudian pihak Manajemen Emperor Spa membawa NK ke rumah sakit Pusura Jalan Tegalsari, Surabaya, saat menuju di RS korban sudah meninggal dunia dalam perjalanan.
“Korban sedang bekerja, tapi tidak melayani tamu,” terang Trumon. (Ady_kanalindonesia.com)