Rumah Pohon di Pedalaman Papua

Iswan 06 Jan 2023 Daerah
Rumah Pohon di Pedalaman Papua

PAPUA, KANALINDONESIA.COM: Salah satu suku di pedalaman Papua (Suku Korowai), membuat rumahnya di atas pohon (rumah pohon).

Papua tidak hanya dikenal dengan kekayaan flora dan faunanya, namun juga dikenal dengan kekayaan suku-suku.

Suku-suku asli yang mempunyai kehidupan unik dan menarik yang masih memegang teguh nilai-nilai leluhurnya kelompok suku asli di Papua terdiri dari 255 suku, dengan bahasa yang berbeda-beda.

Sebelah selatan Papua, terdapat daerah yang diapit oleh dua sungai besar dan gunung-gunung dari sisi utara.

Daerah tersebut dihuni oleh suku pedalaman asli Papua yang dikenal dengan Suku Korowai.

Dilansir dari Youtube Kabar Pedia Jum’at (6/1/2023), Suku Korowai dikenal akan keunikannya yaitu masyarakatnya yang tinggal di sebuah rumah rumah pohon.

Mereka tinggal di atas rumah pohon yang tinggi, dengan ketinggian mencapai 15 sampai 50 meter.

Suku Korowai membangun rumah diatas pohon dengan tujuan agar terhindar dari binatang buas dan juga gangguan dari roh jahat.

Suku ini juga takut terhadap serangan laleo atau iblis, yang dikenal sangat kejam konon merupakan makhluk yang berjalan layaknya mayat hidup dan berkeliaran pada malam hari.

Sebutan laleo ditujukan untuk semua orang asing, tidak termasuk penduduk mereka dan bahkan orang-orang Papua lainnya pun bisa disebut dengan julukan itu.

Mereka percaya bahwa semakin tinggi rumah yang mereka buat, maka akan semakin terhindar dari gangguan roh jahat.

Terlepas dari segala alasan tersebut, Suku Korowai begitu menghargai nenek moyangnya, oleh karena itu mereka menganggap bahwa rumah tinggi tersebut merupakan warisan dari leluhur yang harus tetap dilaksanakan

Sehingga mereka akan tetap merasa nyaman dan aman meskipun harus bersusah payah memanjat pohon yang sangat tinggi.

Dalam pembuatan rumah pohon itu, Suku Korowai tidak sembarangan dalam memilih pohon, mereka akan memilih pohon-pohon yang besar dan kokoh untuk dijadikan sebagai pondasi rumahnya.

Kemudian pucuk pohon tersebut dijadikan sebagai hunian rumah, semua bahan yang digunakan untuk pembuatan rumah tinggi itu, terbuat dari bahan alami.

Kerangka rumahnya pun terbuat dari batang batang kayu kecil, sedangkan lantainya menggunakan cabang pohon, mereka memanfaatkan kulit pohon sagu dan daun hutan sebagai dinding dan atap rumah.

Semua bahan tersebut diikat menggunakan tali yang berasal dari ranting atau akar yang kuat.

Biasanya pembuatan rumah pohon ini bisa memakan waktu sekitar 7 hari, karena suku ini masih memegang teguh adat istiadat leluhurnya, maka sebelum mendirikan rumah tersebut Suku Korowai akan melakukan ritual malam terlebih dahulu untuk mengusir roh jahat.

Rumah pohon itu biasanya hanya bertahan selama 3 tahun, hal tersebut dikarenakan rumah mereka terbuat dari bahan-bahan alami. (Iswan_KanalIndonesia.com)