SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur digandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk pendampingan hukum dalam program pengamanan pembangunan strategis. Hal itu terkait dengan pelaksanaan kegiatan Pengawalan dan Pengamanan Projek Strategis pada Pelaksanaan Pekerjaan Tahun Anggaran 2023 Pada Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu BBWS Bengawan Solo yang berlokasi di wilayah hukum Jawa Timur.
Pelaksanaan kegiatan tersebut digelar dalam Entry Meeting antara Kajati Jatim, Dr. Mia Amiati, SH, MH bersama-sama dengan Tim PPS Bidang Intelijen Kejati Jatim yang dipimpin oleh Asintel dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Dirjen SDA Kementrian PUPR.
Dalam kegiatan entry meeting tersebut diawali dengan sambutan oleh Plh. Kepala BBWS Bengawan Solo yang menyampaikan untuk Tahun Anggaran 2023, ada beberapa projek dari Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu BBWS Bengawan Solo Dirjen SDA Kementrian PUPR yang berlokasi di wilayah hukum Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dan untuk hal tersebut telah diajukan permohonan untuk dilakukan Pengawalan terhadap Projek-projek Strategis dimaksud. Selanjutnya secara Teknis dipaparkan oleh Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pemanfaatan Jaringan Sumber Air Bapak Panji Satrio St. Mt.
Terhadap permohonan pengajuan dari BBWS, Kajati Jatim menuturkan sangat menyambut baik sinergitas yang telah terjalin dengan BPPW Jawa Timur. Menurutnya, hal ini sejalan dengan program prioritas Jaksa Agung R.I bahwa penegakan hukum tidak lagi menitikberatkan pada seberapa banyak perkara korupsi yang ditangani.
“Namun lebih kepada upaya untuk menjamin suatu wilayah yang bebas dari korupsi dengan melakukan upaya-upaya preventif guna meminimalisir peluang dan risiko-risiko terjadinya tindak pidana korupsi, khususnya dalam projek-projek Pembangunan Strategis Nasional,” tutur Kajati Mia Amiati SH., MH, dalam siaran persnya, Rabu (21/6/2023).
Lebih lanjut Mia mengatakan, Bidang Intelijen melalui Tim PPS dapat melakukan pemetaan potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan melalui early warning detection dalam pelaksanaan Projek Strategis Nasional.
“Sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran,” tandasnya. (Ady_kanalindonesia.com)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com