Hujan Abu Marapi, Pemkab Agam Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Rumah

- Editor

Selasa, 5 Desember 2023 - 19:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AGAM, KANALINDONESIA.COM: Hujan abu vulkanik Gunung Marapi masih terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, pada hari ini, Selasa (5/12). Pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas luar rumah.

Pemkab Agam menyebutkan wilayah yang masih terdampak hujan abu vulkanik di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak. Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito melalui sambungan telepon.

“Sampai hari ini masih ada hujan abu, hanya hujan abu, kerikilnya sudah tidak ada,” jelas Bambang, Selasa (5/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski terdampak hujan abu vulkanik, warga yang berada di 4 kecamatan paling terdampak tersebut masih belum ada yang mengungsi. Namun, terkait hal tersebut Bambang mengatakan Pemkab Agam terus mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Apabila akan melakukan aktivitas, maka warga diimbau untuk terus menggunakan masker agar tidak berdampak pada kondisi kesehatan.

Pemkab Agam didukung Pemerintah Provinsi Sumatra Barat juga telah mengaktifkan dan menyiagakan pusat kesehatan apabila ada warga yang kesehatannya terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Pusat kesehatan tersebut disiagakan pada puskesmas-puskesmas sekitar dan satu pusat kesehatan yang berdekatan dengan pos komando (posko) penanganan darurat Erupsi Gunung Marapi. Posko ini berada di Kantor Walinagari Batupalano, Kecamatan Sungai Pua.

Baca Juga :  Usai Vonis Bebas Terdakwa Kasus Pembunuhan, PN Surabaya Dapat Kiriman Karangan Bunga "Atas Matinya Keadilan"

Selain itu, mengingat level aktivitas vulkanik Gunung Api Marapi yang masih berada pada level II atau waspada, warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak kawah.

“Warga yang mengungsi sampai saat ini alhamdulillah masih nihil. Namun, Pemerintah Kabuten Agam telah mengaktifkan dan menyiagakan pusat kesehatan di puskesmas-puskesmas dan satu yang berdekatan dengan posko penanganan darurat di Kantor Walinagari Batupalano selama 24 jam,” tambah Bambang.

Upaya Pencarian dan Pertolongan Masih Berlangsung

Dari 75 pendaki terdampak, 40 di antaranya sudah berhasil turun dan kembali ke rumah masing-masing. Sebanyak 12 orang lainnya mengalami luka-luka dan masih dalam perawatan intensif di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi korban meninggal dunia sebanyak 5 orang. Sementara 18 orang lainnya masih dalam pencarian dan pertolongan.

Baca Juga :  Kajati Jatim Kecewa Hakim Vonis Bebas Anak Politikus PKB

“Yang sudah berhasil teridentifikasi 5 orang. Semuanya sudah diserahkan kepada keluarga. Untuk 18 pendaki yang belum turun, ini tetap kita upayakan terus untuk pencarian, sambil kita juga terus melihat kondisi di lapangan,” jelas Bambang.

Hingga hari ini, personel yang bergabung dalam tim gabungan berjumlah kurang lebih 300 orang yang terdiri dari unsur BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, BPBD Kabupaten Tanah Datar, BPBD Kabupaten Padang Pariaman, BPBD Kota Padang Panjang, BPBD Kota Bukittinggi, BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, BPBD Kota Sawahlunto, Basarnas, TNI/Polri, PMI, Tagana, relawan masyarakat, dan mahasiswa penggiat alam atau mapala di Sumatra Barat. Para personil bergabung untuk melakukan upaya operasi pencarian dan pertolongan, pendampingan warga, dan pemantauan aktivitas Gunung Api Marapi.

Hingga hari ini, Gunung Marapi yang berketinggian 2.891 mdpl ini masih mengalami erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi terakhir terekam di seismograf pada Selasa (5/12), pukul 06.24 WIB, dengan amplitudo maksimum 25.2 mm dan durasi 80 detik.

Berita Terkait

Percepat Persiapan Pemasangan EWS, BNPB Intensifkan Koordinasi Lintas Sektor di Sumatra Barat
Banjir OKU, Pencarian Satu Korban Hilang Dihentikan
Erupsi Gunung Marapi, Status Level III
Kantor BPN Musi Banyuasin Tidak Lagi Terima Tamu, Sertipikat Sudah Diterbitkan Secara Elektronik
Diterjang Banjir dan Longsor, Satu Warga Tanggamus Dinyatakan Hilang
Pj Bupati OKI Bersama Pj Ketua TP PKK OKI Jenguk Korban Kecelakaan Bus Studi Tour Asal SDN OKU Timur
Kecelakaan Bus Study Tour SDN dari OKU, Dua Meninggal dan Puluhan Luka-luka
Nasrun Umar, Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Lawang Kidul

Berita Terkait

Senin, 10 Juni 2024 - 10:59 WIB

Percepat Persiapan Pemasangan EWS, BNPB Intensifkan Koordinasi Lintas Sektor di Sumatra Barat

Sabtu, 1 Juni 2024 - 10:45 WIB

Banjir OKU, Pencarian Satu Korban Hilang Dihentikan

Kamis, 30 Mei 2024 - 23:32 WIB

Erupsi Gunung Marapi, Status Level III

Kamis, 30 Mei 2024 - 13:32 WIB

Kantor BPN Musi Banyuasin Tidak Lagi Terima Tamu, Sertipikat Sudah Diterbitkan Secara Elektronik

Minggu, 26 Mei 2024 - 15:53 WIB

Diterjang Banjir dan Longsor, Satu Warga Tanggamus Dinyatakan Hilang

Sabtu, 25 Mei 2024 - 14:55 WIB

Pj Bupati OKI Bersama Pj Ketua TP PKK OKI Jenguk Korban Kecelakaan Bus Studi Tour Asal SDN OKU Timur

Sabtu, 25 Mei 2024 - 11:02 WIB

Kecelakaan Bus Study Tour SDN dari OKU, Dua Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Jumat, 24 Mei 2024 - 21:49 WIB

Nasrun Umar, Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Lawang Kidul

KANAL TERKINI