SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM: Pemerintah Desa Banjarkemuning, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jatim, pada Sabtu siang gelar “nyadran”. Kegiatan ritual menyambut bulan Suci Ramadhan ini tiap tahun dilaksankan.
Kalau biasanya tradisi nyadran ini datang ke makam para leluhur, atau punden yang ada di desa, tapi warga pesisir Banjar Kemuning, untuk menyampaikan syukur kepada leluhur dengan cara melarung bunga melati dan jajan pasar kelaut, dengan kapal-kapalan yang terbuat dari daun pisang.
Selain itu, Nyadran juga ditujukan untuk mendoakan arwah para leluhur, khususnya yang sangat berjasa pada desa seperti leluhur terdahulu yang telah membuka lahan untuk dijadikan tempat tinggal yang sekarang sudah banyak terdapat rumah permanen.
Seluruh warga yang mengikuti sadranan atau nyadran membawa tumpeng, ingkung ayam, olahan sayur hingga buah seperti pisang, untuk dimakan bersama.
Kepada wartawan, Kepala Desa Banjarkemuning, H. M Zainul Abidin mengatakan, tradisi nyadran ini sudah dilakukan warga pesisir Banjarkemuning sejak dari nenek moyang dulu.
“Karena mayoritas warga kami mata pencariannya adalah nelayan, maka kegiatan ruwat desa ini ditandai dengan melarung bunga melati ke laut dan jajanan pasar,” ujar Zainul Abidin.
Dikatakan Zainul,” Selain mengucapkan rasa syukur, selamatan ini bertujuan agar warga di mudahkan dalam mengais riski ( mencari ikan) dan di beri keselamatan oleh sang Pencipta,” pungkas Kades. (Irwan_kanalindonesia.com)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com