SIDOARJO, KANALINDONESIA. COM: Seperti biasa dan sudah menjadi tradisi turun temurun, menjelang bulan suci Ramadhan warga Desa Pranti, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, gelar istiqosah dan ruwatan desa, istiqosah tersebut dilaksanakan di tengah Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. Pada Kamis malam Jum’at.
Lantunan tahlil dikumandangkan oleh tokoh agama setempat, selanjutnya diikuti oleh sejumlah warga yang mengikuti acara do’a bersama itu.
Suasana diarea kuburan umum itu berubah seketika, yang tadinya hening kini menjadi penuh dengan alunan tahlil dan sholawat nabi, saat menjelang adzan maghrib tiba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain warga yang mengikuti do’a berama di pendopo punden makam setempat, masih tampak juga warga desa yang datang berziarah ke makam kerabat dan sanak familinya sambil membawa bunga tujuh rupa.
“Ini sudah menjadi tradisi mas, sejak nenek moyang kita, setiap menjelang masuk bulan suci Ramadhan, warga desa selalu mengadakan acara ruwatan desa. Kalau dulu, selain berdo’a di makam leluhur, dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit dan sebagainya, sesuai kesepakatan warga,” ujar salah seorang warga setempat. Kamis (22/2/2024)
Sementara itu, Kepala Desa Pranti H. Eko Purnomo menyampaikan momentum sedekah bumi ini adalah salah satu nguri-uri budaya Jawa agar tetap lestari. Seiring dengan berkembangnya zaman, mungkin hal-hal seperti ini akan tergerus oleh pesatnya teknologi era sekarang.
“Agar dapat lestari dan tidak termakan oleh roda berputarnya zaman, para remaja kita beri contoh, bahwa di Desa Pranti ada tradisi turun temurun yang tidak boleh di tinggalkan,” kata Abah Eko.
Untuk puncak resepsi sedekah bumi ini, lanjut Abah Eko, akan diagendakan pada bulan Agustus tahun ini. Mohon do’anya kalau tidak ada aral melintang, kami akan menggelar pengajian akbar dengan mengundang Kyai kondang dari Blitar, yakni Gus Iqdam,” tutup Abah Eko. (Irwan_kanalindonesia.com)