SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM : Ditemui diruang kerjanya, H. Anuwar Rokib, Kepala Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jatim, pihaknya menyampaikan punya rencana besar untuk mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PADes) di Pemerintah desa yang di komandaninya.
Sebelumnya, ada kasak kusuk dari warga setempat kaitan dengan pembangunan di tiga tempat itu.
“Satu belum rampung sudah mbangun lagi, sakjane di fokuskan satu bangunan, finish dapat dimanfaatkan,”kata seorang warga setempat. Senin (6/5/2024)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal itu, saat ini, progres pembangunan pasar desa, pujasera dan TPST bertahap. Menurut Abah Anuwar, satu-satunya jalan untuk mendongkrak PADes membuka lapangan pekerjaan, menekan angka pengangguran, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Tiga tempat itu menjadi cikal bakal untuk mensejahterakan masyarakat.
“Tiga bangunan itu kami gagas sudah sejak lama, prosesnya juga memakan waktu pikirkan dan tenaga, kami ambil contoh, pembuatan pujasera, dulunya tanahnya curam sekali, untuk mendirikan bangunan diatasnya butuh urugan tanah ratusan kubik, karena terkendala biaya, kami mengambil tanah dari normalisasi sungai yang kami urugkan di sana, hingga saat ini sudah bisa dibangun, walaupun belum finish,” terang dia.
Begitu juga pasar desa, kami mempunyai rencana sesuai site plan, pasar itu kita desain sedemikian rupa, hingga semua fasilitasnya terpenuhi, semua lapak untuk pedagang kita tata dengan rapi, tempat parkir, kamar mandi, sehingga kondisi setelah ready nanti tidak semrawut.
“Jadi sebelum mbangun, sudah kita rapatkan dengan semua unsur lembaga desa, untuk pujasera nanti bagaimana? Pasar desa nanti bagaimana? Begitu juga Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Sudah kita pikirkan masak-masak, masalahnya, yang kita pakai adalah uang negara, jangan sampai ketika sudah jadi, terus mandek, itu yang tidak kita inginkan, harapan kami, semua program itu dapat berkelanjutan dan membuahkan hasil yang memuaskan,”sambungnya.
Mantan advokat itu mengatakan, InsyaAllah tidak lama lagi akan kita lanjutkan, sambil menunggu anggaran.
“Menurut saya pembangunan di tiga titik itu korelasinya ada, antara pasar, pujasera dan TPST. Kami ambil contoh pasar, pasar itu nanti butuh penampungan sampah yang besar, kalau kita punya TPST sendiri, kita tidak susah payah buang sampah ke tempat lain, kita dapat iuran dari pedagang pasar untuk pembuangan sampah, begitu juga pujasera,” tuturnya.
Karena, kata Dia, Desa Ganting ini tidak ada pabrik atau korporasi yang dapat diandalkan, untuk itu kita harus mempunyai inovasi yang sesuai dengan identitas wilayah.
“Solusinya adalah, kita harus berinovasi membuat terobosan baru, diantaranya membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti warkop, toko kelontong, tempat tongkrongan anak muda dengan view yang bagus. Kita memanfaatkan jalan alternatif lintas daerah ini. Tiap hari kan, sangat ramai, jalan raya Ganting ini, melihat ada pujasera yang bagus pengguna jalan akan tertarik, begitu juga pasar,”pungkas Abah Anuwar. (Irwan_kanalindonesi.com)