SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM: Puluhan warga Desa Kletek, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, gelar aksi tutup jalan utama Sukodono-Kletek pada Kamis, 30/5/2024). aksi ini digelar di depan kantor Pemdes. akibat dari aksi protes tersebut, lalulintas dua arah macet total hampir 20 menit lamanya, polisi pun menghalau masa untuk mengurai kemacetan.
Aksi protes tersebut ditengarai dengan bau busuk yang ditimbulkan oleh pabrik bulu ayam di desa setempat.
Berdasarkan keterangan warga setempat, pabrik bulu ayam milik Uminda dan Rokib itu sudah sejak lama mengusik ketenangan warga, karena polusi udara yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pada tanggal 4 November 2021, pabrik tersebut sudah ditutup oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali. Di depan pabrik pun sudah dipasang papan nama tidak boleh beroperasi,” terang Solikan warga Kletek.
Namun, lanjut Solikan, pabrik tersebut masih nekat beroperasi meski sudah ditutup oleh Pemkab Sidoarjo.
“Kami sudah melakukan berbagai upaya, baik aksi protes, mediasi di kantor desa, bersurat ke dinas terkait, hingga Bupati, namun lagi-lagi pabrik tersebut masih nekat beroperasi. Kami menegaskan kalau aksi protes hari ini tidak membuahkan hasil, Kamis (30/5/2024), kami akan melakukan aksi tutup jalan kembali,” tandas Solikan.
Sedangkan, dari warga yang lain menyampaikan, warga kerap menerima intimidasi dari seseorang yang tidak dikenal, ketika kami sedang melakukan aksi protes.
“Kami butuh keadilan pak, kami duduk disini hanya ingin menuntut hak kami, kami ingin hidup sehat tidak tercemar bau busuk dari pabrik bulu tersebut. Sampai kapan kita begini pak,” tandas wanita paruh baya, warga setempat.
Sementara itu, Kapolsek Taman Kompol Anggono menyampaikan bahwa polisi tidak berpihak kepada pengusaha dan tidak berpihak kepada warga.
“Kami selaku penegak hukum, kami berada ditengah-tengah, tidak berpihak kepada siapapun,” katanya.
Disinggung soal seseorang yang mengintimidasi warga desa, pihaknya menyampaikan,” kalau ngomong soal isu intimidasi dari seseorang, harus ada bukti yang kuat, baik foto, video dan bukti yang lain yang dapat kita pakai sebagai dasar untuk melanjutkan,” lanjut Kompol Anggono.
Aksi protes tersebut berujung mediasi di kantor desa, antara pihak Polresta Sidoarjo, Polsek Taman dan beberapa orang perwakilan dari warga setempat, serta tercetus berita acara yang akan disampaikan kepada plt Bupati Sidoarjo. (Irwan_kanalindonesia.com)