Pemkot Yogya Bangun 4 RTH Publik, Lestarikan Tanaman Langka

- Editor

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YOGYAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Pemerintah Kota Yogyakarta akan membangun 4 ruang terbuka hijau (RTH) publik pada tahun 2025 yang tersebar di beberapa wilayah. Pembangunan  RTH publik berbasis kampung itu merupakan usulan dari masyarakat di wilayah. Pembangunan baru juga untuk menambah keberadaan RTH publik di Kota Yogyakarta.

“Yang baru membangun (RTH publik) di empat lokasi,” Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha pada Rabu (8/12/2025).

Pembangunan RTH publik tahun 2025  itu tersebar di 4 lokasi yaitu Giwangan RW 07 seluas 318 meter persegi, Pakuncen RW 06 seluas 765 meter persegi, Prenggan RW 04 seluas 399 meter persegi dan Prenggan RW 11 Tegalgendu 625 meter persegi. Semua lahan lokasi pembangunan baru RTH publik tersebut adalah milik Pemkot Yogyakarta.

“Untuk di Prenggan RW 4 sudah ada RTH publik lama. Kemudian ada pembelian lahan lagi. Jadi diperluas,” paparnya.

Pembangunan 4 RTH publik itu menggunakan dana APBD Kota Yogyakarta tahun 2025.  Pembangunan RTH publik di Prenggan RW 11 Tegalgendu dengan alokasi anggaran sekitar Rp 1,1 miliar, Pakuncen RW 06 sekitar Rp 554 juta, Giwangan RW 07 sekitar Rp 332 juta, Prenggan RW 04 sekitar Rp 478 juta. Rencana pembangunan RTH publik dilaksanakan pada triwulan kedua 2025.

Pihaknya menegaskan pembangunan RTH publik mengedepankan fungsi ekologi sehingga vegetasi hijau dibuat banyak seperti tanaman keras pepohonan, tanaman perdu rendah, semak dan rumput. Di samping itu tanaman yang jarang ditanam di Kota Yogyakarta untuk melestarikan kembali, misalnya Duwet putih. Fasilitas umum juga dibangun di RTH publik seperti toilet, pendopo, gazebo, sarana bermain anak untuk  fungsi sosial masyarakat.

“Konsepnya kita pasti bagaimana RTH itu tutupan vegetasinya bisa maksimal. Setiap RTH itu arahnya keanekaragaman hayati. Jadi kita tiap tahun berusaha untuk menambah tamanan yang sudah langka dan tanaman umum seperti  Tabebuya, Ketapang kencana dan Sawo kecik,” terang Rina.

Menurutnya jenis pohon keras yang bisa tumbuh besar harus ada di tiap RTH publik karena ada  target tutupan vegetasi hijau. Di samping itu, pohon-pohon besar sangat bermanfaat  daripada tanaman kecil. Mulai dari sisi suplai oksigen lebih banyak dan perawatannya tidak repot dan menyerap polutan lebih tinggi. Dicontohkan RTH publik yang ideal seperti di Gajahwong Edupark dengan banyaknya pohon.

“Dengan adanya RTH publik suplai oksigen ada dan lingkungan sekitar terjadi iklim mikro yang hawanya lebih segar. Tapi memang tidak instan, minimal dua tahun mulai ada efeknya di tengah padatnya permukiman. Jadi paling utama fungsi ekologi dri pepohonan, tapi Fungsi sosial masyarakat juga bisa dengan adanya pendopo, gazebo dan taman karena di kota kesulitan untuk tempat berkegiatan masyarakat, ” jelasnya.

Saat ini ada sekitar 64 RTH publik berbasis kampung di Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta pada tahun 2024 sudah membangun sekitar 5 RTH publik baru.(Tim)

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

Inflasi di Kota Yogya Selama Tahun 2024 Terkendali dengan Baik
Kasus DBD Meningkat, Pemkot Yogyakarta Imbau Warga Giatkan PSN
Bantul DI Yogyakarta Menjadi Wilayah Pertama Menggelar Seri Regional Sepakbola KONI Pusat 2025
KEAI Yogya Gandeng UKDW Adakan Pelatihan AI untuk Guru SD se DI Yogyakarta
DIY Akan Berikan Anugerah Kebudayaan pada 28 Individu Pegiat Budaya
Dugaan Politik Uang Bawaslu Sleman Amankan Uang Tunai Rp12,6 juta di Kapanewon Minggir
Pemkot Yogyakarta Apresiasi 10 Warga Pemenang Pengawasan Pajak Daerah
Graha Budaya TBEG Yogyakarta Siap Dibuka 2025

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:17 WIB

Pemkot Yogya Bangun 4 RTH Publik, Lestarikan Tanaman Langka

Jumat, 3 Januari 2025 - 07:51 WIB

Inflasi di Kota Yogya Selama Tahun 2024 Terkendali dengan Baik

Minggu, 29 Desember 2024 - 18:34 WIB

Kasus DBD Meningkat, Pemkot Yogyakarta Imbau Warga Giatkan PSN

Rabu, 25 Desember 2024 - 10:06 WIB

Bantul DI Yogyakarta Menjadi Wilayah Pertama Menggelar Seri Regional Sepakbola KONI Pusat 2025

Jumat, 29 November 2024 - 10:44 WIB

KEAI Yogya Gandeng UKDW Adakan Pelatihan AI untuk Guru SD se DI Yogyakarta

Selasa, 26 November 2024 - 21:39 WIB

DIY Akan Berikan Anugerah Kebudayaan pada 28 Individu Pegiat Budaya

Minggu, 24 November 2024 - 08:43 WIB

Dugaan Politik Uang Bawaslu Sleman Amankan Uang Tunai Rp12,6 juta di Kapanewon Minggir

Rabu, 20 November 2024 - 09:38 WIB

Pemkot Yogyakarta Apresiasi 10 Warga Pemenang Pengawasan Pajak Daerah

KANAL TERKINI

KANAL MILITER

Kasad Ingatkan Prajurit untuk Konsisten dan Fokus pada Pengabdian

Sabtu, 8 Feb 2025 - 22:22 WIB