CIREBON, KANALINDONESIA.COM – Sejumlah siswa kelas 12 di SMAN 7 Kota Cirebon menggelar aksi unjuk rasa di lingkungan sekolah pada Senin (3/2/2025). Mereka memprotes berbagai kebijakan sekolah yang dianggap merugikan, mulai dari dugaan pungutan liar (pungli), kewajiban membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan harga tidak wajar, hingga kelalaian administrasi yang menyebabkan mereka gagal mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Aksi ini dipicu oleh kekecewaan para siswa yang merasa hak pendidikan mereka terabaikan. Salah satu siswa kelas 12 mengungkapkan, pihak sekolah seakan lepas tangan terhadap kesalahan administratif yang berdampak besar pada masa depan mereka.
“Kami sudah menyerahkan semua dokumen yang diminta, tetapi akhirnya kami gagal ikut SNPMB. Pihak sekolah hanya memberikan janji tanpa ada penyelesaian nyata. Ini menyangkut masa depan kami, bukan sekadar urusan sepele,” ujarnya dengan nada kecewa.
Selain masalah administratif, para siswa juga menyoroti kewajiban membeli LKS di sekolah dengan harga yang dianggap jauh lebih mahal dibandingkan di pasaran. Menurut Bunga, harga satu buku LKS di sekolah mencapai Rp20.000 hingga Rp25.000, sementara di platform online hanya sekitar Rp8.000.
“Kami bahkan ditegur dengan kata-kata kasar hanya karena membeli LKS di luar sekolah. Ada teman yang sampai disebut ‘pengkhianat sekolah’ karena tidak membeli di sini. Padahal, isinya sama saja,” tambahnya.
Tidak hanya itu, dugaan pungutan liar juga menjadi sorotan. Meski berstatus sekolah negeri, siswa masih dibebani berbagai biaya tambahan. Mereka mengaku harus membayar uang gedung sebesar Rp6,4 juta, uang seragam Rp2,1 juta, serta SPP sebesar Rp2,4 juta per tahun.
“Fasilitas yang kami terima tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Setiap naik kelas, harga LKS semakin mahal. Untuk kelas 12 saja, kami harus membayar Rp300.000 untuk satu set LKS,” pungkasnya.
Aksi protes ini mendapat perhatian para orang tua siswa yang mendesak Dinas Pendidikan setempat untuk segera turun tangan. Mereka meminta investigasi menyeluruh terhadap dugaan pelanggaran yang terjadi di SMAN 7 Kota Cirebon, demi keadilan bagi para siswa.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com