JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Di lereng tenang Gunung Anjasmoro, semilir angin menyapa deretan rumah adat yang berdiri di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Suasana syahdu itu terasa berbeda pada Kamis (17/4/2025) siang, ketika Balai Ageng Giri Kedaton dipenuhi suara ramah tamah dan gelak tawa penuh semangat membangun.

Ketua KTNA Jawa Timur, Sumrambah, datang bersama Wiwin Sumrambah yang kini menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD Jatim. Mereka tak sendiri. Sejumlah perwakilan dari Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang pun turut hadir. Rupanya, mereka ini menjalin kolaborasi dalam mengembangkan jati diri Kampung Adat Segunung.

“Kalau saya memperkirakan, kampung adat ini sudah jadi sekitar 40 sampai 50 persen. Tapi tidak boleh berhenti di situ. Harus terus dilanjutkan dan dikembangkan,” ujar Sumrambah di hadapan awak media.

Suasana hangat terasa di tengah balai Ageng Giri Kedaton Kampung Adat Segunung. Sejumlah warga mengenakan pakaian adat, menyuguhkan beraneka makanan dan minuman tradisional khas kampung. Bukan sekadar seremoni, pertemuan ini menjadi awal dari kolaborasi yang digagas untuk menyatukan potensi warga, pemerintah, dan akademisi.

“Nanti juga kita akan bentuk koperasi kampung adat, yang bisa menjadi sarana pengembangan sektor pertanian dan peternakan warga. Tujuannya bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga menyejahterakan masyarakat,” tandasnya.

Wiwin Sumrambah pun menyatakan dukungannya. Politikus dari Fraksi PDI-Perjuangan ini berkomitmen membantu pembangunan masjid kampung adat pada tahun 2026.

“Yang terpenting, kampung adat Segunung ini terus berkembang dengan melestarikan budaya-budaya tradisional. Seperti wiwit kopi, sedekah kampung yang ada arak-arakan hasil bumi dan budaya adat lain sebagainya yang telah kita lakukan sebelumnya,” kata Wiwin Sumrambah, Wakil Rakyat Jatim Dapil X ini.

Dukungan juga datang dari dunia pendidikan. Izzatul Umami, Sekretaris Undar Jombang, merasa bangga diajak berkolaborasi dalam proyek pelestarian budaya ini. Ia membuka peluang penempatan mahasiswa KKN di kampung adat sebagai bentuk kontribusi nyata kampus dalam pembangunan berbasis kearifan lokal.

“Alhamdulillah, kami sangat bangga dan siap bersinergi. Semoga bisa berjalan baik dan bermanfaat untuk masyarakat,” singkatnya memungkasi.(Faiz)