KEDIRI, KANALINDONESIA.COM: Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana, menyambangi rumah duka salah satu korban tenggelamnya KRI Nanggala 402, Serda Lis Edi Wibowo asal Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. (01/05/21)
Turut mengungkapkan duka yang mendalam, Serda Lis Edi Wibowo gugur bersama 52 awak kapal lainya Sabtu (24/4) diselat Bali, dengan meninggalkan seorang istri dan kedua putrinya.
Selain itu, pihaknya dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kediri mengupayakan kebutuhan keluarga dan pendidikan kedua putri Serda Lis Edi Wibowo. “Punya anak istri minta datanya kalau bisa, kita nanti akan cover sampai Perguruan Tinggi. Dan apapun kebutuhan dari anaknya tersebut,” ungkap Bupati Kediri, yang akrab disapa Mas Dhito.
Dia juga menjelaskan, dari kejadian yang terjadi ini memang sudah kewajiban dari pemerintah mencukupi kebutuhan dari keluarga yang ditinggalkan. Termasuk orang tua Serda Lis Edi Wibowo yang berdomisili di Kabupaten Kediri.
“Keadaan orang tuanya juga usia lanjut. Sudah kita sampaikan, kalau ada kebutuhan apapun bisa langsung disampaikan ke Pemkab,” ucapnya.
Sementara itu, Krismiati (64) selaku orang tua Serda Lis Edi Wibowo, disela-sela rasa duka mengaku senang dengan adanya perhatian dari Bupati Kediri, Mas Dhito. Disebutkan Edi adalah ragil (bungsu) dari empat bersaudara, yang mempunyai kepribadian empati kepada semua orang.
Sempat berpamitan via telfon, Senin (19/4) Krismiati tidak mempunyai firasat apapun terhadap anaknya Serda Lis Edi Wibowo. Sebab, hampir setiap kegiatan penyelaman selalu meminta doa restu via telepon.
“Rutinnya mau menyelam pasti minat doa. Dari dulu dari rumah sudah pamit, pasti pamit lagi,” jelasnya.
Dengan adanya musibah kejadian ini, Serda Lis Edi Wibowo, meninggalkan seorang istri Vitri Wahyuningtyas, warga Desa Tales, Ngadiluwih. Dari pernikahannya ini dikaruniai dua putri masih dalam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD).(ADV)