PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Bupati Sugiri Sancoko mengajak pejabat, ASN serta seluruh masyarakat Ponorogo untuk terus bekerja keras, berfikir maju dan menggalakkan gotong royong dalam menjawab kritik yang diterima.
“Jangan hiraukan kritik, jangan balas kritik dengan kritik, balas kritik dengan kerja dan tindakan. Suwi-suwi akan meneng dan menghormati,” ujarnya.
Menurutnya, untuk menuju Ponorogo Hebat memang dibutuhkan kerja keras dan kerjasama semua pihak.
“Yang kemarin duduk diam, hari ini lekas bangun, cuci muka dan berlari. Kalau ada ASN yang dulu kerja hanya menggugurkan kewajiban harus berubah. Maka mulai sekarang harus tahu fundamental atau esensinya,” ungkap Sugiri Sancoko saat sambutan peresmian koperasi porang di Bekare Bungkal, Rabu (9/6/2021).
Kang Giri juga menyampaikan, tidak bisa membalas satu persatu pesan WhatsApp yang masuk di handphonnya. Apalagi jumlahnya ribuan chat.
“Ijinkan saya agak sulit membalas wa. Ojo kok seneni, ada jutaan wa masuk belum sempat dibalas,” sebutnya.
Kang Giri mengaku tidak lupa. Namun karena kesibukan kerja sebagai Bupati yang dia tengah kerja keras.
“Jangan sampai ada kata, wah dadi bupati lali. Tidak. Mata saya dua, mulut satu. Sehingga ada yang belum dibaca dan dibalas,” sebutnya.
Dia berharap, masyarakat memahami karena pihaknya tengah kerja keras membangun Ponorogo.
“Saya cinta panjenengan, ijinkan saya kerja keras mewujudkan cita-cita panjenengan yakni Ponorogo yang lebih baik,” tegasnya.
Oleh karenanya, sebagai Bupati pilihan rakyat dan yang baru dilantik, Kang Giri dan Bunda Rita siap meneladani dengan kerja keras dan gotong royong.
“Karena gotong royong mampu menjawab tantangan,” ungkapnya.
Bupati Kang Giri tunjuk bukti, pembangunan yang dirasa sulit akhirnya terwujud dengan adanya gotong royong.
Salah satunya face off jalan HOS Cokroaminoto kini mulai nampak bagus.
“Dulu sudah bagus tapi tidak sebagus sekarang,” sebutnya.
Termasuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican sudah mulai ada perubahan.
“Dulu TPA Mrican agak bagus karena ada tumpukan sampah yang menggunung, nanti akan rata tanah dilengkapi taman yang elok,” ungkapnya.
Kemudian, Stadion Batoro Katong yang dulu berlumut dan dihiasai sampah daun. Kini indah memesona.
“Itu APBD rendah, karena kita punya gotong royong. Kami meneladani, mudah-mudahan rakyat memahami,” ujarnya.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com