MANOKWARI, KANALINDONESIA.COM : Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) didampingi Irdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Steve C. Parengkuan beserta 48 orang tua calon taruna (Catar) Akademi Militer (Akmil) TA. 2021 menerima pengarahan dari Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa secara virtual di aula Makodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Rabu (23/6/21).
Inti dari pertemuan yang dilaksanakan secara virtual tersebut untuk menegaskan kepada para orang tua Catar Akmil bahwa proses perekrutan calon Taruna Akmil yang transparan dan bebas dari percaloan.
Kasad secara terbuka memberikan nomor kontak pejabat personel Mabesad sebagai tempat aduan atau laporan apabila para Catar Akmil dan orang tua menemui oknum-oknum yang mengklaim dapat membantu kelulusan dengan sejumlah imbalan.
“Jika ada anggota TNI Angkatan Darat atau bahkan bukan anggota tetapi mengklaim bisa membantu dengan cara meminta uang laporkan ke nomor-nomor handphone yang tadi, karena untuk menjadi Catar Akmil tidak dipungut bayaran, sama sekali tidak perlu membayar,”kata Kasad.
Kasad mengungkapkan, dari rekrutmen terdahulu menemukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab meminta imbalan dari para peserta seleksi dengan menjanjikan kelulusan dan telah diproses hukum.
“Kami menemukan dan ini sudah terjadi, ada anggota atau prajurit Angkatan Darat yang menawarkan jasa dengan cara meminta imbalan jasa berupa uang, ada juga anggota Persit serta masyarakat biasa tetapi juga mengklaim hal tersebut, sekarang kami sedang proses hukum semua,”tegas Kasad.
Usai pelaksanaan kegiatan tersebut, Pangdam XVIII/Kasuari juga memberikan arahannya, bahwa Kasad terus memonitor dan sangat konsen terhadap kegiatan seleksi mulai dari tahap awal.
“Tugas kita sebagai orang tua adalah mendoakan, karena saat ini anak-anak kita sedang berjuang mati-matian untuk bisa lulus, mereka bertarung sekeras-kerasnya, perjuangan anak kita harus kita iringi dengan doa, kita hanya berencana namun Tuhan yang punya kuasa,”tutur Pangdam.
Pangdam menegaskan kembali pernyataan Kasad bahwa jika ada oknum TNI, ASN atau mungkin orang sipil di wilayah Papua Barat yang menjanjikan untuk bisa lulus masuk Taruna akan diproses secara hukum.
“Mari kita serahkan kepada panitia, di sini ada panitia dari pusat yang mengawasi. Seleksi Catar Akmil untuk memilih jenjang Perwira untuk menjadi komandan dan pemimpin, maka dari itu dipilih orang-orang terbaik, putra-putra terbaik dari Papua Barat dan siapa saja boleh yang terpenting memenuhi syarat,” tegas Pangdam.
Pada kesempatan tersebut, Aspers Kasdam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Nugroho Imam Santoso, S.E., M.M., menerangkan, bahwa tujuan dari pertemuan virtual tersebut untuk menegaskan bahwa pelaksanaan seleksi Catar Akmil dilaksanakan secara transparan oleh tim seleksi sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
“Bagi orang tua ataupun wali yang mungkin nanti di lapangan menemukan ataupun ada oknum yang menghubungi bahwa menyampaikan bisa memasukkan ataupun membantu anaknya tersebut masuk supaya dilaporkan langsung melalui kontak person yang sudah diberikan oleh Bapak Kasad,” ujar Aspers.
Sementara itu, Onci Vetra Weibaba dari Kabupaten Teluk Wondama orang tua dari Onesimus Vetra Weibaba salah satu peserta seleksi usai mengikuti pengarahan berharap semoga semua proses seleksi ini berjalan dengan baik.
“Saya berharap, semoga semua proses seleksi ini berjalan dengan baik dan kepada panitia mulai dari daerah sampai dengan pusat nantinya bekerja sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh bapak Kasad tadi,”harapnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Asintel, Kakesdam, Kajasdam, Kaajendam dan Wadanrindam XVIII/Kasuari, beserta 48 orang tua Catar Akmil yang terdiri dari 37 orang dari asal pendaftaran Manokwari mengikuti pertemuan di Kodam XVIII/Kasuari dan 11 orang asal pendaftaran Sorong mengikuti dari Makorem 181/PVT dengan pimpinan Danrem 181/PVT.@Wn
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com