Melalui “SMA Double Track” Siswi SMA Negeri 1 Wringinanom Mampu Menghasilkan Omset Jutaan Rupiah

GRESIK, KANALINDONESIA.COM : Monitoring dan evaluasi (Monev) Program unggulan Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa timur. “SMA Double Track” di gelar secara virtual bertempat di aula SMA Negeri 1 Wringinanom, Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, Jatim. Kamis (26/8/2021).
Program tersebut adalah program yang mengaplikasikan dua sekolah jadi satu, yakni SMA dan SMK. Tujuannya untuk menekan angka pengangguran setelah mereka lulus dari sekolah nanti.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur, bekerja sama dengan Badan Pengembangan Profesi Usaha (BPPU) ITS, yang nantinya program ini, dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga sesuai dengan kebutuhan Industri. Selain itu, Sistem pengelolaan pelatihan, monitoring, evaluasi dan pemagangan siswa alumni program ini dilaksanakan secara terintegrasi.
Sistem double track adalah suatu sistem pembelajaran yang menggabungkan cara belajar SMA dan SMK. Nantinya, setiap siswa SMA akan diberi keterampilan tambahan untuk menyiapkan lulusannya siap kerja jika tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Kepada wartawan, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wringinanom Drs.Sukadi mengatakan, melalui kurikulum SMA Double Track ini, mudah-mudahan kami mampu menelurkan alumni perancang muda yang menguasai teknik dalam memproduksi busana, cermat dalam pemilihan juga padu padan bahan dan warna, serta memiliki konsep kuat di balik koleksinya.
Untuk di KUS tata rias, siswi kami juga berinovasi tentang pembuatan masker wajah yang berbahan dasar kunyit dan kelor serta aroma teraphy, tentunya dengan harga yang terjangkau dan bermanfaat di tengah masyarakat
“Kita dapat apresiasi dari ITS untuk produk masker dari kunyit, hanya saja, untuk kemasan produknya yang harus di sempurnakan,”kata Sukadi.
Di katakan Pria berkumis tebal itu,”koleksi siswa memiliki kualitas baik, atraktif, tidak mahal, tapi tetap inovatif. Simpel tapi tetap terlihat beda dari cutting dan detilnya, tak terlalu dekoratif namun tetap inovatif dan kreatif, serta wearable, untuk di KUS tata busana. Begitu juga di KUS tata rias,” sambungnya.
Untuk tahun depan, Lanjutnya,”melalui Program Double track ini, kami akan mengembangkan di bidang tata boga dan bidang otomotif ringan,”ungkapnya.
Di singgung soal tujuan dan harapan dari program SMA Double Track ini, Sukadi mengatakan, kreativitas tinggi semestinya memang lahir dari desainer muda. Kreativitas inilah yang akan menjadi bekal di kemudian hari, ketika desainer muda dan pemula ini terjun ke dunia enterpreneur.
“Mohon do’anya, semoga alumni SMA Negeri 1 Wringinanom, dengan berbekal program SMA DT ini akan mengharumkan nama sekolah di kemudian hari, dan mampu bersaing di dunia enterpreneur ,”tutup Sukadi.(Irw)