PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / kepala Bappenas meninjau vaksinasi di desa Winong, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo Senin(18/10/2021).
Kepada sejumlah awak media Menteri Bapenas Suharso Monoarfa mengatakan, jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua akan dicapai 100% pada Bulan Januari – Februari Tahun 2022. Tetapi pemerintah menargetkan vaksinasi dosis pertama dan kedua tuntas pada akhir tahun 2021.
“Kita ingin Sampai akhir tahun ini sasaran vaksin dosis pertama sudah mencapai 100% atau sekitar 220 juta, untuk dosis kedua mudah-mudahan akhir Bulan Nopember ini mencapai 60-70%. Perhitungan kami vaksinasi tuntas 100% pada Bulan Januari – Februari Tahun 2022, “ ungkap Suharso.
Dengan digelarnya vaksinasi Covis-19 dari rumah ke rumah (door to door) di berbagai daerah di Indonesia. Harapannya, sampai dengan akhir tahun ini jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 100%, sekitar 220 juta sasaran.
Dikatakan Suharso antusiasme masyarakat di berbagai daerah untuk mengikuti vaksin cukup tinggi. Hanya terkendala cara pengiriman vaksin ke daerah-daerah. Ada beberapa jenis vaksin yang memerlukan perlakuan khusus dalam distribusinya, seperti phizer dan moderna. Ia juga berharap dengan antusiasme vaksinasi masyarakat yang tinggi, ekonomi Indonesia segera bangkit.
“Antusias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi di berbagai daerah cukup tinggi. Kita memang terkendala dengan cara pengiriman vaksin, seperti phizer dan moderna harus dengan perlakuan khusus. Harapanya dengan antusias vaksinasi ini ekonomi akan segera membaik,” jelas Suharso.
Sementara Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko disela-sela mendampingi Menteri Bapenas mengatakan antusiasme masyarakat Ponorogo untuk mengikuti vaksin cukup tinggi. Program vaksinasi dari rumah ke rumah ini merupakan upaya pemerintah dalam mendekatkan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat atau “jemput bola”.
“Sesuai dengan pesan Pak Menteri selain dengan vaksin yang kita undang, kita juga melaksanakan jemput bola kepada masyarakat untuk bervaksin. Tetapi nanti kalau vaksin sudah lancar kepala desa atau perangkat desa akan membawa bapak ibu untuk bervaksin di tempat yang terkumpul, “ terang Bupati Sugiri.
Senada dengan Kepala Badan Inteligen Negara Jawa Timur, Marsma TNI Rudy Iskandar vaksinasi door to door sebagai salah satu upaya jemput bola kepada masyarakat yang berhalangan atau enggan datang ke sentral vaksinasi yang sudah disediakan pemerintah maupun pihak lainnya. Disamping itu program ini sebagai sarana untuk sosialisasi pentingnya vaksinasi di saat pandemi.
“Kami juga adakan vaksinasi door to door yang menyasar pada lansia atau orang yang berhalangan datang di sentral vaksin yang disediakan oleh pemerintah, TNI, POLRI atau pihak lainnya. Dan ini juga sebagai sarana sosialisi vaksinasi COVID-19,” pungkasnya.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com