Peningkatan Jalan Nasional Madura di Program Tahun 2022

BANGKALAN, KANALINDONESIA.COM: Berkat do’a para santri dan pondok pesantren (ponpes) di Hari Santri Nasional (HSN) 2021.Patut disyukuri, usulan dan perjuangan untuk peningkatan dan pelebaran infrastruktur jalan nasional Madura sudah diprogram pada tahun 2022, rencananya akan dibangun secara tahun jamak (multi years)
Peningkatan infrastruktur jalan nasional di Madura tersebut mulai ada titik terang setelah beberapa kali anggota Komisi V DPR RI Dapil Madura, H.Syafiuddin Asmoro, mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau public hearing dengan Kementerian PUPR. Dirinya selalu berteriak lantang agar rencana peningkatan jalan bisa direalisasikan. Hal itu disampaikan Syafiuddin Asmoro usai menghadiri peringatan HSN) diponpes Nurul Kholil Demangan Bangkalan, Madura, Jatim, Minggu, (24/10/2021).
Menurut penjelasan Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, usulan peningkatan jalan nasional Madura. Senantiasa di gaungkan setiap digelar RDP dengan Kementerian PUPR, mengingat jalan nasional Madura sudah tidak memadai lagi.
“Peningkatan pemakai kendaraan roda dua, roda empat atau lebih di Madura saat ini naik secara signifikan. Tetapi tidak berbanding lurus dengan peningkatan dan pelebaran jalan,” terangnya.
Walaupun demikian, lanjut Ketua DPC PKB Cabang Bangkalan, H. Syafiuddin, alhamdulillah setelah mengawal secara konsisten dan serius disetiap ada agenda RDP dengan Kementerian PUPR.
Akhirnya usulan pelebaran jalan nasional Madura saat rapat kerja dengan Kementerian PUPR pada 09 Juni 2021lalu. Peningkatan jalan nasional Madura yang membentang dari Kabupaten Bangkalan sampai Sumenep telah disetujui untuk diprogram pada tahun 2022 mendatang.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa proyek peningkatan khususnya untuk pelebaran jalan akan dikerjakan secara tahun jamak (multi years). Sementara paket pembiayaan proyek tersebut dibiayai oleh Suku Bunga Syariah Negara (SBSN).
“Oleh karena itu saya akan mengawal secara serius proyek pelebaran jalan nasional di Madura hingga tuntas,” paparnya.
Syafiuddin juga mengatakan dengan adanya peningkatan infrastruktur jalan di Madura, khusus pelebaran jalannya digenjot. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Madura diharapkan bisa lebih cepat. Karena peningkatan infrastruktur jalan adalah kunci pemerataan pembangunan jalan serta kesejahteran masyarakat Madura.
Disisi lain Syafiuddin memaparkan, bahwa dengan adanya pelebaran jalan itu.Akan berdampak langsung terhadap perekonomian Madura, sebagai penghasil garam, jagung dan destinasi wisatanya. Termasuk implementasi Perpres 80 yang berkaitan dengan jalan selatan Modung – Sereseh, Pelabuhan Tanjung Bolu Pandan dan jalan akses Suramadu – Bulu Pandan. Bisa dipercepat eksekusinya
Untuk menggolkan rencananya itu, Syafiuddin berharap pemerintah pusat merubah anggaran pembiayaan dari Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) menjadi pembiayaan APBN. Mengingat para pengusaha atau investor belum ada yang masuk ke Madura sejak Perpres di tanda tangani tahun 2019 yang lalu.
Adapun proyek – proyek yang dimaksud diantaranya:
• Modung – Sreseh (APBN),
• Pembangun Tol Bolu Pandan (KPBU)
• Pembangunan Pelabuhan Bolupandan (KPBU)
• Pembanguan IISP (KPBU)
• Modura Industrial Seaport City (swasta)
• Induatri terpadu dengan pelabuhan Tanjung Bolupandan (Swasta)
• Total 30 trilyun, hanya Tp. 300 milyar APBN untuk Jalan Sreseh -Madung
• Penyangga Madura (Sampang,Pemekasa dan Sumenep) Rp.7 Triliyun
“Saya minta pembiayaan untuk Bangkalan dan penyangga Madura sepenuhnya di biayai oleh APBN. Agar pembangunan Madura cepat terealisir, pembiayaan dari KPBU harus di take over menjadi APBN,” pungkas Syafiuddin Asmoro. (Sumaryanto_kanalindonesia.com)