Pakar : Kebijakan Bebas Karantina Picu Kunjungan Wisatawan

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Rencana coba kebijakan pembebasan karantina bagi wisatawan asing yang hendak berlibur di Pulau Bali disambut positif. Diharapkan langkah ini bisa meningkatkan sektor pariwisata, terutama di Pulau Bali.
Pakar Pariwisata Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) Novianto Edi Suharno SST PAR MS mengungkapkan Bali dikarenakan tingkat vaksinasi dosis 2 di pulau Bali terbilang tinggi. Sehingga bali dijadikan tempat uji coba kebijakan pembebasan karantina bagi wisatawan asing yang akan berlibur di pulau Bali.
“Bali merupakan destinasi atau pulau tujuan wisata yang memang dikenal luas secara internasional, jadi memang tepat sekali apabila Bali ditetapkan sebagai project uji coba bebas karantina,” ungkapnya, Kamis (10/3/2022).
Anto menekankan bahwa ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh wisatawan asing ke Bali yaitu melaksanakan vaksinasi lengkap atau booster. “Pemberlakuan bebas karantina ini diharapkan akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan luar negeri ke Bali (khususnya). Sehingga ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh pelaku wisata dan ekonomi kreatif untuk segera bangkit dari kondisi terburuk akibat pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dia menilai jika sukses, kebijakan ini akan menyebar luas ke beberapa tempat tujuan wisata di Indonesia seperti Pulau Lombok. Terlebih dikarenakan adanya event internasional pada bulan Maret mendatang yaitu MotoGP 2022.
“Namun sekali lagi kebijakan tersebut harus dilihat dari hasil uji coba yang dilakukan di Bali, karena masa uji coba yang dilaksanakan di Bali juga terdapat beberapa event internasional yang berlangsung. Seluruh peserta tanpa terkecuali tetap harus tes antigen,” jelasnya.
Tentunya, sambung Anto, menjadi pertimbangan besar hasil dari uji coba di pulau Bali akan berdampak pada bebas karantina di tempat-tempat tujuan wisata selain Bali. Sehingga masyarakat yang ada di pulau Bali perlu meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan protokol kesehatan di seluruh destinasi wisata disana.
“Kebijakan ini harus dijaga agar tidak menjadi klaster baru akibat uji coba kunjungan dari wisatawan internasional,” sambungnya. (sit)