Nasihat Akhir Ramadhan

ARSO 01 Mei 2022 Lifetrend
Nasihat Akhir Ramadhan

Oleh: FERRY IS MIRZA Wartawan Utama Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim

 

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim rahimahullah_ berkata:

“Wahai segenap hamba Allah..”

Bulan Ramadhan sebentar lagi akan pergi meninggalkan kita, tidak lagi tersisa kecuali hanya hari-hari yang sedikit saja.

Siapa dari kalian telah membaikkan amalnya, maka sempurnakanlah.

Siapa dari kalian masih kurang dalam beramal, maka akhiri/ tutuplah bulan ini dengan kesudahan terbaik, karena nilai amalan adalah terdapat pada penutupannya.

Manfaatkanlah sisa waktu yang masih ada..
Berpisahlah dengannya dengan ucapan perhormatan yang paling suci dan selamat.

Hati orang-orang yang bertaqwa terhadap bulan ini sangat merindukan.
Dengan kepergiannya mereka merintih merasakan kepedihan.

Jika ini merupakan bentuk kegelisahan hati orang yang telah sukses beruntung padanya, lalu bagaimana dengan orang yang merugi di sepanjang siang dan malamnya⁉

Adakah manfaat dari isak tangis orang yang telah meremehkannya?!
Sungguh musibah yang menimpanya sangatlah besar.
Besar pula bela sungkawanya..

Betapa sering seorang yang terpuruk keadaannya dinasehati, namun dia enggan menerima nasehat tersebut.

Betapa seringnya dia diajak untuk memperbaiki diri, tetapi dia menolak tidak menyambut ajakan tersebut.

Betapa seringnya dia menyaksikan orang-orang terus melanjutkan perjalanannya, sementara dia jauh tertinggal dibelakang..

Betapa banyak sekelompok manusia yang melewatinya, sementara dia hanya duduk terdiam..

Hingga ketika waktu telah menghimpitnya..
Amarah (Allah) berhak atasnya..

Saat itulah, dia akan menyesali sikap meremehkannya..
Padahal saat itu, tidaklah lagi berarti rasa sebuah penyesalan..

Cercalah dirimu sendiri, jangan engkau cerca kendaraan tungganganmu..

Berakhirlah engkau dengan penuh kesedihan, tidak ada alasan lagi untuk kita..

Bulan Ramadhan telah menemani kita dengan baik.
Air mata para pecinta kebaikan mengalir dengan derasnya..
Hati-hati mereka terbelah karena pedihnya rasa perpisahan..

Semoga saja sisa waktu sebelum perpisahan dapat memadamkan gejolak api kerinduan..

Semoga kesempatan untuk bertaubat dan melepaskan diri dari dosa dapat membenahi (hati) setiap kali dia kembali sobek terkoyak..

Semoga bagi siapa yang tertinggal dari jalannya orang-orang sukses dapat menyusul mereka..

Semoga para tawanan dosa dapat segera dimerdekakan…

Semoga setiap hamba yang telah divonis berhak mendapatkan siksaan segera terbebaskan..

Semoga semoga dan semoga sebelum tibanya waktu untuk berpisah..

Terhadap segala kebaikan yang kita harapkan terus kita tingkatkan.._

Seorang yang telah remuk segera diobati, seorang yang bertaubat segera dikabulkan..

Seorang yang terjatuh dalam kesalahan segera dibebaskan darinya, seorang yang celaka segera menjadi seorang yang berbahagia..

fidalimunthe55@gmail,com dari Makkah Almukarramah

Refrensi Kitab Wazhaif Ramadhan Mulakh-khashah min Lathaif al-Ma’arif lisy-syaikh Zain ad-Din ‘Abdurrahman bin Rajab al-Hanbali rahimahullah ma’a Ziyadat asy-syaikh ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim rahimahullah”. Hal: (234).