GRESIK, KANALINDONESIA.COM: Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani lantik 26 pengurus Karang Taruna Kecamatan Driyorejo, Gus Yani berharap para kawula muda agar menjadi tonggak masyarakat dalam tahap pemulihan ekonomi usai pandemi ini.
Dalam sambutannya, Gus Yani juga menyampaikan pidato kenegaraan presiden Jokowi, bahwasannya, berdasarkan prediksi yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi pada kurun 2030-2040. Artinya bahwa pada kurun waktu tersebut kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif (usia 15-64 tahun) dibandingkan usia non produktif.
“Oleh karenanya, dengan pelantikan pengurus Karang Taruna di Driyorejo ini diharapkan dapat menjadi tonggak di tengah masyarakat, yang mampu menjawab semua permasalahan dari semua sektor, terutama di bidang lapangan pekerjaan,”kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cermin dari pelantikan ini, lanjut Gus Yani, kawula muda adalah pemegang tongkat estafet yang mampu membawa perubahan khususnya di Kecamatan Driyorejo, memang banyak tantangan. Para kawula muda diharapkan punya skill di berbagai sektor, kompak, menjalin komunikasi dengan baik, baik, di tingkat desa, kecamatan dan daerah,””lanjutnya.
Disinggung soal ketahanan pangan di Kabupaten Gresik, Yani menyampaikan ketahanan pangan di Gresik ini cukup baik. Tidak ada yang devisit.
“Semua bahan kebutuhan pokok di Gresik surplus, tidak ada yang devisit, untuk itu, melalui karang taruna, diharapkan dapat memanfaatkan potensi yang ada di wilayah desa, melalui inovasi dan ide-ide kreatif yang dapat bermanfaat bagi orang banyak,”bebernya.
Usai pengurus Kartar terbentuk, Camat Driyorejo, Narto mengucapkan terimakasih pada Bupati Gresik atas motivasi yang diberikan, Narto juga menyampaikan masih butuh bimbingan dan arahan, agar Karang Taruna yang ada di Kecamatan Driyorejo mampu berkompetitif di tengah sengitnya persaingan.
“Alhamdulillah di Driyorejo sudah ada batik lokal dengan motif kunir yang harganya terjangkau dari kalangan menengah kebawah. Di sebagian desa, juga, sudah ada industri rumahan yang memproduksi berbagai produk olahan makanan dan yang lainnya,”pungkas Narto. (Irwan_Kanalindonesia.com)