Coach Shin Tae-Yong Mundur! Diduga Karena Tragedi Kanjuruhan

Oleh : ADIN MISBAH WALIDA
Penulis adalah : Mahasiswa Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada hari Sabtu (1/10/22), usai laga Arema FC berhadapan dengan Persebaya menyisakan rasa duka yang paling mendalam bagi Negara Indonesia, khususnya di sejarah dunia sepak bola Indonesia. Pasalnya, tidak hanya satu atau dua nyawa yang melayang begitu saja, akan tetapi ratusan nyawa hilang hanya karena sebuah pertandingan sepak bola.
Enam tersangka sudah ditetapkan sebagai tersangka akibat Tragedi Kanjuruhan, dua diantaranya adalah Dirut PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita dan Panpel Arema FC, Abdul Haris. Selain itu, dari kalangan suporter juga menuntut PSSI untuk ikut bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan ini, selaku otoritas tertinggi sepak bola tanah air yang menaungi liga-liga resmi.
Tuntutan terhadap ketua umum PSSI Mochamad Irawan agar mundur dari jabatannya sudah merongrong keras di kalangan suporter sepak bola Indonesia. Namun sang Ketum PSSI atau yang kerap disapa Iwan Bule ini menegaskan bahwa sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya adalah dengan tidak mundur. Ia juga sempat menyebut Tragedi Kanjuruhan ini tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya dan merupakan tanggung jawab dari Panpel pertandingan.
Di tengah sorotan tajam yang mengarah kepada Iwan Bule, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tiba-tiba mengungkapkan dukungan untuknya. Dalam postingan akun instagramnya Pelatih Timnas atau yang sering disapa coach STY ini mengucapkan belasungkawa terhadap para korban. Coach STY juga mengaku dirinya adalah bagian dari sepak bola Indonesia dan ia juga menyatakan akan mundur jika Ketum PSSI mundur.
“Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama.” tulis Shin Tae-yong di akun Instagramnya.
“Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum.”
“Itulah filosofi sepak bola saya. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya.
“Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepak bola Indonesia lebih maju lagi.”
“Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Pernyataan coach STY ini memicu tanda tanya yang besar dikalangan suporter sepak bola indonesia, yang tak berharap ia mundur. Karena ia sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan tragedi Kanjuruhan dan pernyataannya ini dinilai malah memperkeruh situasi.
Di balik pernyataan Shin Tae-yong yang siap mengundurkan diri, ada banyak perubahan positif dan juga beberapa prestasi yang diberikan coach STY kepada Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong memberikan dampak yang sangat baik bagi para pemain Timnas Indonesia, ia memoles dan mengolah bakat para pemain Timnas. Sebut saja nama-nama seperti Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, sampai Marselino Ferdinan yang sering kali mencuri perhatian.
Shin Tae-yong juga dikenal sebagai pelatih yang tegas. Ia menekankan betul sikap kedisiplinan kepada para pemain Timnas, kalaupun ada pemain bintang kalau tidak disiplin harus siap-siap didepak oleh coach STY. Selain itu, ia juga menjaga gizi para pemain sampai sedetail mungkin, sehingga kondisi kesehatan dan stamina para pemain Timnas juga bisa dikatakan sangat baik saat bertanding.
Sederet prestasi sudah dipersembahkan coach STY untuk kemajuan Timnas Indonesia. Adapun prestasi pertamanya tahun ini adalah ketika dia mampu membawa Timnas Indonesia meraih posisi runner-up di Piala AFF 2020 pada awal tahun ini. Meskipun tidak menjadi juara coach STY disanjung oleh banyak publik karena keberaniannya meregenerasi secara total kepada Timnas senior.
Prestasi Shin Tae-yong selanjutnya adalah membawa Timnas Indonesia U-23 meraih peringkat ketiga cabor sepak bola SEA Games 2021. Prestasi lainnya yang paling disorot dari sang pelatih adalah ketika dia mampu membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
Dengan sederet prestasi dan juga kemajuan yang telah diberikan coach STY kepada Timnas Indonesia, tentunya memberikan rasa yang sangat kecewa di hati para pecinta sepak bola tanah air apabila coach STY mengundurkan diri begitu saja dari kursi pelatih, dengan alasan karena Ketum PSSI di desak untuk mundur oleh para suporter Indonesia.