Geger Golkar! Yusuf Husni Minta Firman Soebagyo Minta Maaf

SURABAYA KANALINDONESIA.COM –
Hiruk pikuk di internal Partai Golkar menyusul munculnya usulan agar kader kader yang usulkan Munaslub Partai Golkar dipecat saja, membuat kader senior Golkar Jatim bersuara.
Salah satunya Koordinator senior Golkar tahun 98 Yusuf Husni. Politisi senior Golkar Jatim ini menuntut pihak-pihak terkait yang mengusulkan pemecatan itu, segera minta maaf. Alasannya usulan pemecatan itu menunjukkan mental mental kader yang tidak paham sejarah Golkar. Cak Ucup sapaan akrab Yusuf Husni justru menuding kader yang asal ngomong inilah yang berbahaya dan berpotensi merusak Golkar.
“Justru yang berbahaya ditubuh Golkar saat ini adalah mereka- mereka (Firman Soebagyo dkk) yang mengusulkan pemecatan terhadap senior Golkar. Mereka itu tidak pernah ikut memperjuangkan dan membesarkan partai Golkar,” ujarnya, Senin (17/7/2023).
Menurutnya, jika ada prahara terhadap Golkar, para kader yang mengusulkan pemecatan terhadap senior tersebut yang justru akan loncat ke partai lain.
“Ketum Airlangga Hartarto harus berhati hati terhadap mereka,” sambungnya.
Cak Ucup mengingatkan bahwa para senior di Golkar tersebut memiliki jasa besar dalam membesarkan partai sehingga bisa berkiprah di Pemilu.
“Saya mengambil contoh waktu reformasi,ketika semua takut gabung partai Golkar karena orde baru,saya yang berani mengibarkan bendera Golkar,” jelasnya.
Yusuf Husni juga mengambil contoh senior Golkar lainnya Ridwan Hisjam yang sudah terbukti berani mati-matian membela partai Golkar di Jawa Timur.
“Ketika kantor Golkar Jawa Timur dibakar saat reformasi, Ridwan Hisjam yang berdiri terdepan membela Golkar. Kok sekarang diusulkan dipecat gara-gara wacana usul Munaslub” terangnya.
Usulan pemecatan terhadap senior tersebut, sambung Yusuf Husni, haruslah ditanggapi positif. “Tentunya usulan munaslub tersebut merupakan usulan membangun untuk kebesaran Golkar terlebih jelang Pemilu 2024. Kok pengusul diusulkan dipecat. Yang benar saja,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Yusuf Husni, sebagai koordinator senior Golkar 98 menuntut minta maaf kepada kader atau petinggi Golkar yang mengusulkan pemecatan senior Golkar gara-gara mewacanakan Munaslub Golkar.
“Salah satunya waketum Firman Soebagyo untuk meminta maaf kepada senior Golkar atas ucapannya itu,”jelasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo meminta Ketua Dewan Etik memproses dugaan pelanggaran kader yang mengembuskan wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Ada dugaan kader senior tersebut tidak menjalankan dan mengamankan keputusan tertinggi Munas 2019.
Firman menilai munaslub yang diwacanakan sekelompok orang merupakan gagasan keblinger. Serta dianggap menyesatkan bagi seluruh kader partai berlambang pohon beringin.
Pernyataan ini terkait dengan apa yang disampaikan oleh Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam yang mendesak Airlangga Hartarto untuk segera melakukan deklarasi capres dan cawapres sesegera mungkin.
Ridwan menyebut Airlangga diberi tenggat waktu hingga akhir Agustus 2023 untuk mengumumkan nama capres dan cawapres.
“Kalau Agustus tidak ada poros baru, maka DPP harus melakukan Munaslub,” katanya beberapa waktu lalu.
Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim ini menjelaskan alasan Munaslub jadi jalan keluar.
“Karena dengan Munaslub, Golkar akan mengubah putusan dari deklarasi kepada Airlangga kepada calon lain. Baik sesama Partai Golkar, atau dari capres lain yang sudah membentuk koalisi,” tandasnya. Nang