MOJOKERTO,KANALINDONESIA.COM : Mantan karyawan pabrik Rokok Bokor Mas gelar unjuk rasa di depan pintu gerbang utama. Jalan Pahlawan no 29, Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto, Jatim.
Ratusan peserta aksi yang didominasi oleh emak-emak tersebut memblokade akses utama pabrik, kaitan dengan informasi pabrik rokok yang telah dinyatakan pailit tersebut asetnya akan disita oleh pihak bank.
Kuasa hukum buruh, dari Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi), Ahmad Yani, dilokasi unjuk rasa pihaknya menyerukan agar pihak pabrik segera merealisasikan pesangon eks karyawan pabrik rokok yang pernah berjaya di Mojokerto itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita gelar aksi jaga di depan pintu utama ini kaitannya dengan informasi, pihak bank akan melelang aset PT Bokor Mas. Dan hari ini rencana ada pembeli yang mau melihat kondisi aset pabrik,”kata dia. Rabu (8/11/2023)
Setelah mereka duduk di depan pintu masuk pabrik dari pagi, sekitar pukul 13.30 ada beberapa orang berwarga kenegaraan asing masuk pabrik, yang didampingi oleh kuasa hukum bank.
Tak lama berselang, sekelompok orang tersebut meninggalkan lokasi pabrik. Tinggal dua orang dari perwakilan pihak bank.
Didepan ratusan peserta aksi unjuk rasa, Ahmad Yani mengatakan, siapapun pembelinya, dan laku berapa ? Kami tidak mempersoalkan.
“Yang kami kejar adalah hak rekan-rekan yang telah mengabdi di Bokor Mas selama puluhan tahun, itu segera di realisasikan, masalahnya ini adalah urusan perut,”tandas Yani
Disinggung soal besaran nominal, hak eks buruh pabrik rokok itu, Yani mengatakan,”yang kami handle sekitar 25 miliar mas. Masalahnya dari sekian ribu eks karyawan ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu PT. Bokor Mas, PT USA dan PT Pura, kebetulan yang kami kawal ini eks buruh dari PT Bokor Mas,”lanjutnya.
Hadir dilokasi unjuk rasa, Komisi E DPR Provinsi Jatim, Suwandy F dari fraksi Nasdem, pihaknya mendesak kepada owner PT Bokor Mas agar segera merealisasikan pesangon mantan karyawannya itu.
“Memang sudah menjadi tugas kami sebagai penyambung lidah masyarakat, agar apa yang menjadi harapan mereka dapat terkabul, maka dari itu kita upayakan ada win-win solution,”kata dia.
Suwandy pun berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Harapan kami kasus Pemutusan hubungan Kerja (PHK), di Bokor Mas ini tidak terkatung-katung, dan pihak manajemen agar memberikan pesangonnya sesuai normatifnya. Kami berharap dalam perundingan ini tidak terjadi deadlock. Dan pihak Bank agar memberikan kewenangan kepada kuratornya dan teman-teman kuasa hukum,”pungkas Suwandy. (Irwan _kanalindonesia.com)
