PAMEKASAN,KANALINDINESIA.COM: Seorang Ustadz (Guru Ngaji) di salah satu Yayasan Lembaga Pendidikan Agama di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tega melakukan perbuatan bejad mencabuli Santrinya sendiri yang masih dibawah umur.
Oknum Ustads bejat ini, adalah “MS” (48tahun) Warga Dusun Murbeddih, Desa Panagguen, Kecamatan Larangan, Kabuparen Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari hasil penyelidikan petugas kepolisian Makopolres Pamekasan, Pencabulan yang dilakukan oleh si oknum Ustadz bejat itu pasalnya berlangsung sejak Bulan November hingga Bulan Desember 2023.
Si oknum Ustads bejat “MS” itu melakukan pencabulan kepada korban Si “Wulan” (Nama samaran) di dalam kamar Panti Asuhan di Deaa Setempat tempat si Wulan menimba Ilmu.
Si Wulan yang merupakan Anak Yatim berkebutuhan khusus itu, oleh Ibunya sengaja dititipkan di Panti Asuhan di Desa Panagguen, Kecamatan Larangan, Kabuparen Pamekasan, setelah Ayahnya meninggal dunia.
Si Wulan terpaksa dititipkan ke Panti Asuhan terbut oleh ibunya, lantaran di rumahnya sering tidak ada orang yang menjaganya ketika ditinggal bekerja oleh ibu si Wulan.
“Kronologi pencabulan yang dilakukan oleh Ustads “MS’ kepada si Wulan anak yatim tersebut, dilakukan disaat waktu Sholat Shubuh. Pelaku, masuk ke kamar si Wulan berpura-pura hendak membangunkan si Wulan dengan cara meraba-raba alat vital si Wulan,” Kata Akbp Jazuli Dani Iriawan melalii keterangan persnya. Rabu (10/01/2024).
Akbp Jazuli Dani Iriawan, Kapolres Pamekasan menjelaskan, Aksi Ustadz bejat itu baru terungkap pada Senin 08 Januari 2024 lalu ketika ibu si Wulan melihat ada perubahan tingkah laku si Wulan yang tidak sperti biasanya.
Karena melihat kejanggalan itu, Ibunsi Wulan kemudian mendesak si Wulan untuk menceritakan semua kejadian itu kepada ibunya bahwa telah di Cabuli oleh Oknum Ustads bejat.
Sementara akibat perlakuannya tersebut, Ustads bejat harus mendekam di ruangan sel tahanan Makopolres Pamekasan.
Ustads bejat, dijerat dengan pasal 82 Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Junto pasal 76E Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014. Dengan ancaman pidana kurungan penjara maksimal 15 Tahun Penjara.(Rom/Nang/Red).