PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Dinas kesehatan (Dinkes) Ponorogo tanggapi temuan wabah cikungunya di Dusun Trenceng Desa Mrican dengan melakukan fogging, Kamis (1/2/2024).
Hal ini menyusul Ponorogo masuki musim hujan yang membuat nyamuk penyebab Cikungunya berkembang biak dengan cepat. Di Dusun Trenceng sendiri menurut Nurhadi, Kepala Dusun setempat sudah ratusan warga dijangkiti virus ini.
“Di Trenceng ini, sebenarnya sudah ada kasus cikungunya sejak 3 bulan lalu. Jika ditotal, sampai hari ini mungkin sudah ada 200an yang sudah terjangkit, sembuh lalu kambuh lagi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan Ponorogo melalui Puskesmas Setono melakukan berbagai tindakan pencegahan dan sosialisasi di Dusun Trenceng tersebut.
Sufarchan, Kepala Puskesmas Setono mengatakan kepada kanalindonesia.com bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya sebagai bentuk respon atas wabah cikungunya di sana.
“Kami dalam menanggapi wabah cikungunya terkhusus di Trenceng ini sudah melakukan beberapa tindakan. Salah satunya dengan memaksimalkan Polindes yang ada disini dan memberikan sosialisasi terkait cikungunya ini. Selanjutnya penyuluhan ke masing-masing rumah dan dan memberikan edukasi tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan yang terbaru ada tindakan Fogging,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Setono tersebut menyampaikan bahwa menurut laporan yang diterima, baru ada 13 kasus Cikungunya di Trenceng sampai hari ini, Kamis (1/2/2024).
“Sampai hari ini, laporan yang kami terima ada 13 kasus positif Cikungunya,” lanjutnya.
Dirinya lantas menghimbau masyarakat yang merasakan gejala cikungunya untuk segera memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat.
“Saya harap semua warga meningkatkan PSN di lingkungan masing-masing sehingga tindakan seperti fogging ini bisa efektif dan maksimal memberantas sebaran nyamuk. Selain itu, jika masyarakat merasakan gejala Cikungunya agar segera memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat,” pungkasnya. (Imam_kanalidonesia.com)