PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Memasuki musim hujan, Kabupaten Ponorogo gencar lakukan gerakan penanaman pohon di setiap sudut wilayah.
Gerakan ini sudah di inisiasi Kang Bupati yang tempo hari melakukan penanaman penanaman pohon di komplek SMAN 3 Ponorogo, Jumat (26/1/2024). Disana dia mengatakan bahwa di setiap sudut daerah Ponorogo jika gundul, maka wajib ditanami pohon.
“Setelah disini, tentunya di berbagai tempat haruslah dilakukan hal yang sama. Mana area yang gundul, disitulah tanam pohon harus dilakukan,” katanya.
Serupa, gerakan tanam pohon juga dilakukan oleh Dharma wanita persatuan Ponorogo beserta segenap istri Forkopimda di desa Bajang, Balong, Rabu (7/2/2024).
Disana, berbagai macam jenis pohon ditanam di setiap sudut desa, baik depan rumah maupun area pekarangan dan lahan kosong.
Susilowati Sugiri Sancoko, Ketua Dharma wanita persatuan Ponorogo mengatakan bahwa apa yang dilakukan hari ini, dimasa depan pasti akan memetik hasilnya.
“Kegiatan seperti tanam pohon ini tentunya bisa membuat kehidupan semakin baik, juga pasti di masa depan memetik hasilnya,” ucapnya.
Tentunya, bibit-bibit pohon tersebut dibeli dari pedagang yang ada di Ponorogo. Dalam setiap kegiatan, hampir selalu ribuan bibit ditanam.
Nur Hidayati (49), adalah seorang pedagang bibit pohon yang sehari-hari berjualan di jalan Soekarno-Hatta. Dia mengaku bahwa justru di musim hujan ini penjualan cenderung landai, tidak meningkat tajam dan tidak turun drastis.
“Untuk penjualan yang ramai justru pas musim kemarau lalu, bunga dan bibit pohon sering dicari. Tetapi di musim hujan ini paling laku ya bibit pohon buah,” ucapnya.
Dia lantas menyampaikan beberapa faktor yang membuat penjualan cenderung landai ditengah musim hujan dan gencarnya gerakan tanam pohon.
“Ada banyak faktor, bibit pohon buah sering dicari karena ya beberapa waktu lalu para anggota KPPS kan diwajibkan membawa pohon untuk ditanam, itu lumayan. Musim hujan mungkin berpengaruh karena namanya bibit kalau kelebihan air malah layu. Namun untuk bibit jenis pohon yang lain, sehari rata-rata laku hanya 2-5 polybag saja,” lanjutnya.
Seperti halnya penjualan, omzetnya pun juga cenderung landai, hanya hari-hari tertentu omzet penjualan bisa naik.
“Mungkin pas KPPS itu omzet lumayan, tetapi jika hari biasa terlebih akhir-akhir ini, omzet ya segitu-gitu saja,” pungkasnya. (Imam_kanalindonesia.com)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com