SIDOARJO,KANALINDONESIA.COM: 5 proyek di Desa Ngaban Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur di sorot oleh LSM Lumbung Inspirasi Rakyat (LIRA), kepada wartawan, ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) LIRA Tanggulangin, Joko Nugroho mengatakan, kalau 4 proyek yang ada di desa tersebut terindikasi adanya kecurangan.
Ia menyebut 5 proyek itu adalah, proyek peningkatan makan desa, pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), proyek pavingisasi jalan desa, dan 2 proyek pembangunan gedung kantor desa Ngaban.
Pada Rabu, (27/3/2024) tim LSM LIRA mendatangi kantor Desa Ngaban, guna untuk konfirmasi dugaan temuan 4 proyek yang tidak sesuai itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukannya menyambut dengan baik, namun Kepala Desa Ngaban, Budi Utomo malah menantang tim Investigasi LSM LIRA untuk melaporkan ke pihak Aparatur Penegak Hukum (APH) Sidoarjo.
“Kalau memang terbukti ada kecurangan dan dugaan penyelewengan, silahkan laporkan ke pihak yang berwajib,” kata Budi kepada LSM LIRA.
Adu mulut pun berlangsung, antara ketua DPK LIRA Tanggulangin, Joko Nugroho dan Kades Ngaban Budi Utomo.
Menanggapi jawaban Budi, Joko akan menggali dengan detail dugaan 4 proyek yang disinyalir tidak sesuai dengan RAB itu.
Diwawancarai soal kedatangan teman-teman LSM LIRA, Kades Budi tidak menjawab dengan tepat, namun Ia malah menjawab di luar pertanyaan.
“Kita sambut baik kehadiran teman-teman LIRA sebagai kontrol sosial. Namun kalau kalian mau liputan di Desa Ngaban, di desa kami ada anggaran publikasnya, setahun di jatah 4 kali. Silahkan langsung datang ke pelayanan,”Jawab Budi.
Tidak hanya sampai disini Tim Investigasi LSM LIRA langsung turun dilapangan, untuk proyek pavingisasi, Kepala Desa Ngaban, mengatakan panjangnya sekitar 800 sekian meter. Fakta di lapangan, dari hasil investasi tim LSM LIRA membuktikan volume proyek pavingisasi jauh dari keterangan Kades.
“Hasil dari pengukuran kami, lebar proyek pavingisasi itu 4,30 meter, dengan panjang 435 meter, maka apa yang dikatakan Kades itu kliru,” kata Joko.
Dikatakan Joko,” Kami akan terus investasi dugaan penyelewengan anggaran yang dilakukan oknum Pemdes setempat. (Irwan_kanalindonesia.com)