SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Tiga remaja yang diamankan Polsek Simokerto, Surabaya bersama empat orang lainnya karena membawa senjata tajam (sajam) menangis dan bersujud di kaki orang tuanya.
Bahkan, seorang ibu dari remaja itu terjatuh pingsan. Lantaran melihat anaknya diantar pulang menggunakan mobil polisi.
Kapolsek Simokerto, Kompol M Irfan, dari tujuh orang remaja yang diamankan polisi saat patroli, satu orang berinisial AL, warga Sombo Surabaya ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata tajam berupa celurit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara enam orang remaja lainnya, berinisial MS, MH, MA. Ketiganya warga Gembong, Surabaya dan tiga remaja lainnya dilakukan pembinaan oleh polisi.
“Pembinaan kita lakukan dengan membawa ketiga remaja yang berdomisili di Gembong ke Balai RW 5 Jalan Gembong VI Surabaya. Dihadiri kedua orang tua mereka,” tuturnya, Rabu (17/4/2024).
Suasana berubah menjadi sedih, ketiga remaja itu bersujud di kedua kaki ibunya untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Lalu para orang tua tersebut memotong rambut anaknya masing-masing hingga gundul.
“Mereka berbicara sambil menangis semuanya. Setelah digundul rambut sama orang tuanya, ketiga remaja yang terlibat gangster membuat surat pernyataan bermaterai disaksikan oleh Ketua RT dan Ketua RW-nya,” papar Irfan.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya