SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Ada sekitar enam kelompok PKM yang dikirimkan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya akhirnya lolos pendanaan, salah satunya dari kategori PKM Penerapan Iptek (PKM-PI).
Diketuai oleh Henry Satya Yuwana dari Program Studi (Prodi) Teknik Arsitektur dan didampingi Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., MT., mengajukan PKM-PI berjudul Rusun Maggot – Desain Arsitektural Tempat Budi Daya Maggot dengan Keunggulan Siklus Terintegrasi Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Poktan Maju Makmur.
Henry, nama panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa judul ini dipilih karena niat untuk meningkatkan perkembangan budi daya maggot yang telah ada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mendengar keluhan dari warga terkait masalah dalam sistem budi daya yang saat ini sedang dikembangkan oleh mitra kami, namun belum mencapai tingkat optimal. Beberapa masalah tersebut kemudian kami angkat menjadi judul penelitian,” kata Henry, Jumat (26/4/2024).
Kelompok PKM-PI ini beranggotakan Nabila Ayu Farras Luthfiyah dari Prodi Teknik Industri, Alya Virananda dari Prodi Teknik Industri dan Abdullah Farel Bahtiar dari Prodi Teknik Arsitektur.
Tidak hanya berhenti pada pengembangan budi daya maggot di Perumahan Griya Citra Asri Blok RM, Kelurahan Sememi, Benowo, Surabaya.
Menurut Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T., PKM-PI ini juga bertujuan menjadi kontribusi masyarakat dalam mencapai tujuan Surabaya yang berfokus pada lingkungan.
“Surabaya memiliki fokus yang kuat terhadap lingkungan dan pengelolaan sampah. Salah satu cara masyarakat dapat membantu pemerintah dalam upaya tersebut adalah dengan mengelola sampah, salah satunya melalui Budidaya Maggot,” jelasnya.
Ketika diwawancarai, langkah awal yang diambil oleh Henry adalah melakukan koordinasi ulang dengan anggota tim, dan hasilnya akan dikomunikasikan dengan dosen pembimbingnya.
“Kami telah mengumpulkan anggota tim untuk membahas langkah awal. Selanjutnya, kami akan berkomunikasi dengan Pak Febby agar proyek ini dapat segera dimulai, sehingga target awal kami untuk melakukan observasi dan survei, serta memulai pembelian bahan-bahan dapat tercapai,” ucapnya.
Terakhir, dosen pembimbing PKM memberikan pesan kepada mahasiswa Untag Surabaya agar menjadikan PKM sebagai sebuah prestasi yang dihargai.
“Pada dasarnya, saat masih di tingkat S1, yang penting adalah bagaimana mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan akademis. PKM merupakan salah satu momen penting untuk membuktikan kualitas sebagai mahasiswa S1 dengan tujuan mengembangkan kemampuan berpikir, akademis, inovasi, dan kreativitas, serta menjadikannya sebagai ajang prestisius bagi rekan-rekan,” pungkasnya. **
Reporter: Ady_kanalindonesia.com