PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo mencatat setidaknya 68,2 hektare lahan terbakar selama musim kemarau.
Sesuai prediksi, bulan agustus adalah puncak dari musim kemarau dimana lahan dan hutan menjadi kering karena tidak ada hujan yang turun hingga menyebabkan sumber-sumber air menjadi langka.
Agung Prasetyo, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo mengatakan lahan yang terbakar merupakan daerah hutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Lahan yang terbakar sepanjang yang kami tangani merupakan hutan, baik hutan milik Perhutani maupun hutan milik rakyat,”ucapnya senin (9/9/2024).
Pun, pihaknya merinci bahwa 68,2 hektare lahan yang terbakar tersebut terbagi menjadi 26 kejadian.
“Kami sampai saat ini mencatat 26 kejadian Karhutla di gunung-gunung yang ada, itu data yang ada di kami. Artinya yang terlapor dan kami tangani,”lanjutnya.
Agung mengaku, bahwa ada potensi kejadian Karhutla bisa lebih banyak dari data yang dimiliki BPBD.
“Mungkin saja, karena memang data yang kami pegang adalah yang terlapor dan tertangani oleh kami,”ungkapnya. (Imam_kanalindonesia.com)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com