SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Debat kedua Pilgub Jatim digelar, Minggu Malam (3/11/2024). Tiga Paslon tampil menunjukkan kemampuan masing-masing sehingga berjalan dengan sangat seru.
Yang menarik Paslon no 1 Luluk Lukman tampil menyerang Paslon no urut 2 KHofifah Emil dengan sejumlah pertanyaan memojokkan.
Pemandangan ini terlihat sejak awal Luluk Lukman memberikan visi misi dalam tema debat “Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur” Luluk langsung menohok dengan menyebut di Jatim masih menjadi yang tertinggi tingkat KKN dan Korupsinya.
“Apa artinya banyak penghargaan kalau rakyat masih miskin, ngurus KTP dan BPJS aja susah apalagi ngurus ijin usaha susah. Jatim masih memiliki Kasus terbanyak di Indonesia. Makanya Kita buat birokrasi baru, tidak bocor bocor,” kata Luluk saat menyampaikan visi misi sesuai tema debat kedua.
Luluk mengatakan Pemprov Jatim harus memastikan tidak ada lagi orang miskin, dan tidak ada lagi orang lapar, jamban yang Sehat dan bersih, seraya menyampaikan visinya yaitu birokrasih yang melayani cepat, bersih, dengan One Jatim.
Tidak terpengaruh dengan provokasi yang disampaikan Luluk Lukman, Paslon nomer urut 2, Khofifah Emil menyampaikan data kesuksesan Jatim selama mereka memimpin, “Posisi Jatim saat kami memimpin investasi mencapai 145 T, sesuai Lee Kwan Yuu institute ini investasi terbaik kedua setelah DKI. Kami mendapat 738 penghargaan atas kinerja kami, ” ungkap Khofifah.
Sementara Emil menambahkan bahwa kinerja Birokrasi saat mereka memimpin diakui pemerintah pusat dengan penghargaan Satya lencana Karya, “Hanya Jatim yang dapat penghargaan Satya lencana karya , pengelolaan pemerintahan terbaik , dan Khofifah sebagai Gubernuran terbaik nasional.
Jadikan Jatim gerbang baru ekonomi nasional,” kata Emil.
Berbeda dengan Palson nomer urut 1 , Risma Gus Hans yang menjadi Paslon no 3 dengan tagline Resik Resik nya berjanji akan menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan inovatif serta pelayanan publik yang inklusif, sehingga semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat nyata dari pemerintahan.
Risma menegaskan bahwa program unggulan mereka, yang disebut dengan “Resik,” merupakan upaya untuk menciptakan pemerintahan yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Ia menjelaskan bahwa program “Resik” ini akan fokus pada reformasi birokrasi dengan prinsip good governance, yang berarti bersih, bertanggung jawab, dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan jalannya pemerintahan. Menurutnya, birokrasi “Resik” merupakan kunci dalam menciptakan masyarakat Jawa Timur yang adil, makmur, dan berkeadaban. Nang
.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com