BANGKALAN, KANALINDONESIA.COM: Meskipun pihak penyelenggara POPDA Jatim XIV dan Perpeda II mengutus perwakilanya sebanyak 3 orang yang dipimpin langsung Kabid. Olahraga dan Prestasi Dispora Jatim. Untuk melakukan mediasi, rembuk dan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak mengenakan. Tepatnya pengusiran awak media Bangkalan saat hendak meliput acara pembukaan POPDA XIV dan Peparpeda II yang digelar di Stadion Glora Bangkalan(SGB), Selasa, (5/11/2924) yang lalu.
Hingga akhirnya 5 organisasi pewarta Bangkalan yang terdiri dari PWI, AJB, KWB, Wartatama dan IJTI. Memutuskan melakukan boikot dan tolak pelaksanaan POPDA dan Peparpeda dari tanggak 5 – 10 Nopember 2024 di Bangkalan.
Namun mediasi dan pertemuan yang digelar di ruang Lobby Pemkab Bangkalan, antara 3 perwakilan yang diutus Kadispora Jatim dengan puluhan pewarta Bangkalan kemarin malam, Rabu, (7/11/2024). Menjadi ajang penumpahan unek- unek dari perwakilan Jurnalis Bangkalan. Mereka menuntut dan mendesak Pj. Gubernur Jatim, Kadispora Jatim dan Event Organixer (EO) meminta maaf secara terbuka lewat rekaman vidio dan disebarkan langsung kepada publik.
“Kami sudah memaafkan tetapi tuntutan kami juga harus dipenuhi oleh pihak panitia. Karena penghadangan terhadap awak media dalam tugas peliputan itu merupakan bentuk pelecehan, ” ujar Ketua PWI Bangkalan, Mahmud dengan nada tinggi.
Serupa juga disampaikan oleh mantan Ketua PWI Bangkalan, Jimhur Saros. Menurut Jimhur, seandainya tuntutan mereka tidak dipenuhi. Awak media di Bangkalan sudah menyiapkan spanduk berukuran besar yang akan dibentang di akses Suramadu sisi Madura sebagai bentuk protes.
“Jika tuntutan awak media Bangkalan tidak dipenuhi, spanduk yang dipasang didepan Stadion Gelora Bangkalan, tidak akan diturunkan. Bahkan akan ditambah lagi dengan spanduk ukuran besar serta melakukan upaya hukum, ” ucap bang Jimhur.
Lebih lanjut Jimhur mengatakan keinginan awak media Bangkalan untuk ikut berperan dalam menginformasikan gelaran POPDA dan Peparpeda kepada masyarakat, tidak terealisasi. Juga disayangkan niat baik para pewarta Bangkalan tersebut tercoreng oleh tindakan yang tidak menyenangkan dari petugas dipintu masuk SGB.
“Kami sebenarnya bangga dan mendukung Bangkalan dijadikan tuan rumah pelaksana event sekelas Jatim. Tetapi apa boleh buat etikad baik kami terlecehkan. Harus difahami, wartawan dalam melakukan peliputan dilindungi Undang Undang, ” tegas Jimhur.
Sementara itu, Kabid Olahraga Prestasi Dispora Jatim, A. Wahab menyampaikan permintaan maaf kepada para awak media di Bangkalan. Wahab mengakui kesalahan ada dipihaknya karena lalai dan luput dari pantauan. Dirinya berjanji akan menyampaikan tuntutan para pewarta kepada pimpinanya.
“Kami salah karena kurang detail terhadap hal – hal seperti itu. Tidak sedikitpun ada maksud melarang ataupun melakukan penghadangan terhadap awak media di Bangkalan. Kami mohon maaf dan ke lapangan hati kawan – kawan insan pers, ” ucapnya dengan mimik penuh penyesalan. .
Permohonan maaf secara langsung juga diutarakan EO, Alief. Atas insiden yang terjadi antara petugas keamanan dengan para awak media.
“Insiden ini menjadi bahan renungan dan pelajaran berharga bagi para EO, sekali lagi kami mohon maaf kepada para awak media di Bangkalan, ” pintanya. (sumaryanto_kanalindonesia.com)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com