BANGKALAN, KANALINDONESIA.COM: Meskipun enam hari sudah kasus pembunuhan mahasiswi UTM Bangkalan berlalu. Tetapi rasa simpati masih bermunculan dari berbagai lapisan masyarakat dan terus mengalir lewat unjuk rasa ke Polres Bangkalan.
Termasuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Arifatul Choiril Fauzi. Saat melakukan kunker ke Kabupaten Bangkalan – Jatim. Disambut Pj. Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, Rektor UTM Bangkalan, Polres Bangkalan dan OPD terkait. Bertempat di pendopo agung Bangkalan, Jum’at, 6 Desember 2024. Juga menyampaikan rasa duka yang dalam.
Menteri P3A dihadapan awak media, mengutuk keras tindakan biadab dan tidak berprikemanusian yang dilakukan oleh tersangka. Karena perbuatan tersebut tidak hanya melukai keluarga korban saja. Tetapi juga mencederai nilai kemanusian dan keadilan.
Lebih lanjut Menteri P3A mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten serta aparat penegak hukum lainya. Berkomitmen untuk memastikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya kasus serupa dimasa mendatang.
“Kami berharap pemerintah, penegak hukum dan semua pihak memberi perhatian dan mengawal proses hukum terhadap pelaku, “pintanya.
Sementara itu, Pj. Bupati Bangkalan, Arief M. Edie bersama Kapolres Bangkalan akan mengawal proses hukum terhadap pelaku hingga tuntas. Juga akan memperkuat payung hukum perlindungan anak dan perempuan.
” Kita akan kawal kasus ini sampai tuntas,” tegasnya.
Ditambahkan saat ini pihaknya bersama DPRD Bangkalan tengah membahas Raperda Pengarusutamaan Gender dan Kabupaten Layak Anak (KLA). Pj. Bupati Arief berharap Raperda tersebut secepatnya disyahkan oleh wakil rakyat di DPRD Bangkalan.
” Agar bisa dijadikan fondasi kesetaraan gender perlindungan perempuan dan anak. Sehingga kasus serupa tidak terulang lagi dimasa mendatang, “tutupnya. (sumaryanto_kanalindonesia.com).
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com