Cerita Kedatangan Mbak Estu Bersamaan Tangis Keluarga Korban Tenggelam Ditemukan Meninggal di Sungai Afvour Jombang

- Editor

Minggu, 8 Desember 2024 - 13:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak Mbak Estu Saat Menggandeng Ibu Korban Tenggelam yang Baru Ditemukan Meninggal di Sungai Jombang.

Tampak Mbak Estu Saat Menggandeng Ibu Korban Tenggelam yang Baru Ditemukan Meninggal di Sungai Jombang.

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Minggu (08/12/2024) pagi itu, suasana di posko Basarnas di tepian Afvour Watudakon penuh dengan ketegangan. Para petugas yang sudah dua hari menyusuri derasnya arus sungai, kembali memulai pencarian di bawah sinar matahari yang terasa seperti beban.

Di tengah hiruk pikuk pencarian jasad Dedy Teguh Harianto, kehadiran seorang perempuan yang kerap disapa Mbak Estu, anggota DPR RI Komisi VI membawa angin empati yang menghangatkan. Dengan langkah penuh perhatian, ia mendatangi posko, mendengarkan setiap laporan dari petugas, dan menemui keluarga korban yang terlihat lelah menanti kabar.

Ketegangan pecah ketika ibu Dedy datang ke posko. Wajahnya sembab, langkahnya gontai, dan isaknya begitu lirih. Ia langsung menghampiri Mbak Estu, mencurahkan semua kesedihan yang tertahan.

“Tolong, Bu, saya hanya ingin anak saya ditemukan,” ujarnya dengan suara bergetar.

Tanpa ragu, Mbak Estu meraih tangan sang ibu, menenangkannya dengan kelembutan seorang ibu yang memahami.

“Insya Allah, Bu, kita sama-sama berdoa. Tim kita sedang bekerja keras,” ucapnya sambil mengusap punggung ibu Dedy.

Beberapa saat setelah percakapan itu, kabar yang dinanti akhirnya tiba. Sekitar pukul 10.00 WIB, jasad Dedy ditemukan tak jauh dari lokasi awal ia tenggelam.

Tak lama berselang suasana di posko berubah penuh keharuan. Mbak Estu tak tinggal diam. Ia memutuskan untuk mengantar langsung sang ibu menuju lokasi penemuan.

Sepanjang perjalanan, ibu Dedy tak berhenti menangis, sementara Mbak Estu menggenggam erat tangannya, memberikan kekuatan di tengah gelombang duka.

“Hari ini kami datang untuk memberikan semangat, baik kepada keluarga maupun petugas di lapangan. Alhamdulillah, setelah dua hari pencarian, jasad Dedy akhirnya ditemukan,” ujar Mbak Estu.

Lanjut Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Program Kerakyatan PDIP, pun menyampaikan turut merasakan duka yang mendalam terhadap keluarga korban.

“Kami turut berduka cita. Kepada keluarga korban, kami juga mendoakan semoga diberikan ketabahan dan kesabaran,” tambahnya sembari mengusap tangan ibu korban.

Melihat Mbak Estu di hadapan keluarga korban saat itu, matanya selalu menatap ibu korban dengan penuh empati, seolah memastikan kehadirannya memberikan kekuatan di saat sulit. Setelah dievakuasi dari Afvour Watudakon, jasad Dedy langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Perlu diketahui jika perjuangan Mbak Estu di tepian sungai itu mungkin tak mengubah kenyataan pahit yang harus dihadapi keluarga Dedy. Namun, kehadirannya membawa pesan penting bahwa di tengah duka, tak ada yang lebih berarti daripada pelukan dan dukungan tulus untuk mereka yang kehilangan.

Diberitakan sebelumnya bahwa, Dedy Teguh Harianto (26) warga Desa Watudakon hanyut saat menyelamatkan bibit padi yang terjatuh ke Afvour Watudakon Sabtu (7/12/2024) pagi sekitar pukul 07.15.

Sebelum kejadian, Dedy sedang bekerja di sawah yang berada tepat di pinggir Afvour Watudakon. Saat itu, ia bersama Pawi Harianto ayahnya, Diva Cindy Areta (16), calon istrinya dan adik korban datang ke sawah untuk mengambil bibit padi yang hendak hanyut.

Ketika menyelamatkan bibit itulah, adik korban yang masih berusia sekitar 10 tahun terpeleset dan sempat akan hanyut. Melihat hal itu, korban berupaya menyelamatkannya bersama calon istrinya.

Keduanya sempat hanyut, melihat hal itu, sang ayah yakni Pawi Harianto pun berupaya menyelamatkan calon menantu perempuannya itu terlebih dahulu. Namun, setelah ia menyelamatkan Cindy, justru Dedy yang hilang tertelan derasnya arus Afvour Watudakon.(Faiz)

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

Sosialisasi Pengadaan Gabah dan Beras 2025, Sumrambah Sebut KTNA Jatim Siap Wujudkan Swasembada Pangan
Tingkatkan Pelayanan, Desa Pulolor Jombang Bagikan PTSL Warga
Mitra Agen Laku Pandai di Jombang, Buka Lapangan Kerja dan Permudah Akses Perbankan
Parah, Proyek JITUT di Desa Pulolor Jombang Diduga Mangkrak dan Bermasalah
Harga Cabai Makin ‘Pedas’, Ketua KTNA Jatim: Seharusnya Ada Solusi dan Inovasi dari Pemerintah!
Harga Cabai di Jombang Makin ‘Pedas’, Warga Beralih Beli Cabai Rusak
Di Jombang, Khofifah: TPD Nanti Bersinergi dengan Program Pemprov Jatim
Syukuran dan Doa Bersama Tim Pemenangan Jombang, Khofifah Pastikan Konsolidasi Berlanjut untuk Bersama Membangun Jatim

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 19:48 WIB

Sosialisasi Pengadaan Gabah dan Beras 2025, Sumrambah Sebut KTNA Jatim Siap Wujudkan Swasembada Pangan

Senin, 20 Januari 2025 - 16:16 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Desa Pulolor Jombang Bagikan PTSL Warga

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:12 WIB

Mitra Agen Laku Pandai di Jombang, Buka Lapangan Kerja dan Permudah Akses Perbankan

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:30 WIB

Parah, Proyek JITUT di Desa Pulolor Jombang Diduga Mangkrak dan Bermasalah

Sabtu, 4 Januari 2025 - 11:09 WIB

Harga Cabai Makin ‘Pedas’, Ketua KTNA Jatim: Seharusnya Ada Solusi dan Inovasi dari Pemerintah!

Sabtu, 4 Januari 2025 - 10:33 WIB

Harga Cabai di Jombang Makin ‘Pedas’, Warga Beralih Beli Cabai Rusak

Sabtu, 28 Desember 2024 - 17:11 WIB

Di Jombang, Khofifah: TPD Nanti Bersinergi dengan Program Pemprov Jatim

Sabtu, 28 Desember 2024 - 16:43 WIB

Syukuran dan Doa Bersama Tim Pemenangan Jombang, Khofifah Pastikan Konsolidasi Berlanjut untuk Bersama Membangun Jatim

KANAL TERKINI

KANAL BOLA

Hadapi Persib Bandung, Jadi Misi Terberat Bagi Pelatih Arema FC

Kamis, 23 Jan 2025 - 18:05 WIB

KANAL MADIUN

Seluruh KA Keberangkatan Daop 7 Madiun, Berangkat Tepat Waktu

Kamis, 23 Jan 2025 - 15:13 WIB